Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Selidiki Guru Spiritual Terkait Perintah Kebiri Massal

Kompas.com - 08/01/2015, 21:11 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Kepolisian India, Kamis (8/1/2015), menyelidiki seorang tokoh agama ternama negeri itu karena diduga mendorong 400 orang pengikutnya melakukan pengebirian dengan alasan agar semakin dekat dengan Tuhan.

Biro Pusat Investigasi (CBI) mengatakan, Gurmeet Ram Rahim, nama tokoh agama itu, diselidiki terkait dugaan intimidasi yang mengakibatkan luka pada tubuh seseorang.

Ram Rahim yang memimpin organisasi Dera Sacha Sauda yang berbasis di negara bagian Haryana itu sebelumnya sudah menjalani sidang terkait konspirasi dalam pembunuhan seorang wartawan pada 2002 dan dakwaan melakukan eksploitasi seksual terhadap para pengikut perempuannya.

Kasus terakhir yang dilaporkan kepada polisi dilakukan salah seorang pengikutnya, Hans Raj Chauhan, yang mengatakan bahwa dia dimanipulasi untuk menjalani sebuah pembedahan yang menyakitkan di kompleks organisasi Ram Rahim.

"Para pengikutnya diyakinkan bahwa hanya mereka yang menjalani pengebirian yang bisa bertemu dengan Tuhan," kata kuasa hukum Chauhan, Navkiran Singh.

"Kami menyerahkan semua bukti ke pengadilan dan berharap mendapatkan kompensasi untuk para korban," lanjut Singh.

Singh menambahkan, para dokter melakukan pengebirian sejak 2000. Selama ini para pengikut Ram Rahim terlalu takut untuk melaporkan hal tersebut. Dera Sacha Sauda adalah sebuah organisasi spiritual dan sosial dengan jutaan pengikut di India maupun di luar negeri.

Dalam situs resminya, organisasi ini menggambarkan Ram Rahim sebagai orang suci selain juga berprofesi sebagai penulis, penemu, ilmuwan, filsuf, filantropis, aktivis perdamaian, dan pendukung kemanusiaan.

Ram Rahim juga membintangi sebuah film laga yang akan dirilis akhir bulan ini berjudul MSG: Messenger of God. Dalam film itu Ram Rahim bertarung melawan penjahat, bernyanyi, dan berbagai aksi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com