"Saya dapat memastikan, 28 penumpang tak bersalah dieksekusi secara brutal oleh Al-Shabab," kata kepala kepolisian regional Noah Mwavinda.
Bus yang tengah menuju ibu kota Nairobi itu disergap tak lama setelah meninggalkan Mandera, sebuah kota yang terletak di dekat perbatasan dengan Somalia.
Para penyerang kemudian menyuruh 60 penumpang bus untuk turun lalu memisahkan para penumpang Muslim dan non-Muslim. Para penyerang kemudian menyuruh para penumpang non-Muslim naik lagi ke atas bus dan mencoba pergi dengan mereka, namun bus itu tiba-tiba mogok.
"Jadi mereka kemudian mengeksekusi para sandera sebelum melarikan diri kembali ke Somalia," lanjut Mwavinda.
Sementara itu juru bicara Al-Shabab mengatakan serangan maut itu adalah pembalasan atas penggerebekan empat masjid di kota Mombasa yang memanaskan situasi di kota pelabuhan itu.
"Para mujahidin dengan sukses menjalankan sebuah operasi di dekat Mandera pagi ini, yang menewaskan 28 orang musuh. Ini adalah pembalasan kejahatan yang dilakukan pemerintah Kenya terhadap umat Muslim Mombasa," kata Ali Mohamud Rage, juru bicara Al-Shabab.
Seorang penumpang bus yang hanya menyebut dirinya bernama Ibrahim (25) mengatakan para penyerang berjumlah sekitar 70 orang. "Saat bus berhenti mereka memisahkan penumpang Muslim dan non-Muslim," ujar Ibrahim,
Ibrahim menambahkan dia melihat dua penumpang non-Muslim dieksekusi dengan cara ditembak di kepala mereka. "Penumpang lain diperintahkan untuk berjalan ke desa terdekat," tambah Ibrahim.
Sejak Kenya mengirim pasukannya ke Somalia pada 2011 untuk memerangi Al-Shabab, negeri itu berulang kali dihantam serangan maut. Puncaknya ketika pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi diserbu kelompok bersenjata yang menewaskan 67 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.