Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Air Terjun Terlalu Berisik, Sebuah Kota di Italia Dijatuhi Denda

Kompas.com - 06/10/2014, 21:44 WIB
ROMA, KOMPAS.com - Kota Bellano, yang terletak di tepian Danau Como, Italia, harus berurusan dengan otorita lingkungan setelah warga mengeluhkan suara air terjun yang terlalu keras.

Warga menyalahkan pemerintah kota karena air terjun itu digunakan untuk menjalankan sebuah pembangkit listri tenaga air kecil sehingga bisa dianggap sebagai "air terjun palsu".

Warga yang merasa terganggu dengan derasnya suara air terjun itu mengajukan keluhan ke Arpa, badan urusan lingkungan regional, yang kemudian menjatuhkan denda sebesar 650 euro atau hampir Rp 10 juta untuk polusi suara.

Namun, wali kota Bellano menolak membayar denda itu karena menganggap keluhan warga tersebut tidak masuk akal. Air terjun di kota Bellano itu merupakan salah satu obyek wisata andalan yang menarik puluhan ribu wisatawan setiap tahun.

"Gugatan ini sama sekali tak masuk akal. Air terjun itu bahkan tidak selalu mengalir sepanjang tahun. Saat ini, air terjun hanya dinyalakan setiap akhir pekan saat turis datang. Itu situasi saat ini hingga Maret di saat sepi turis. Jadi saat ini hampir tak ada suara sama sekali," kata wali kota Bellano Roberto Santalucia.

Roberto menambahkan masalah air terjun itu adalah tanggung jawab pemerintah provinsi dan perusahaan yang mengelola PLTA kecil itu, bukan pemerintah kota.

"Kita menghabiskan terlalu banyak waktu, energi dan uang dalam sengketa itu. Tak heran Italia menjadi negara bermasalah. Kita terlalu menanggapi masalah-masalah tak bermutu seperti ini," tambah Roberto.

Sengketa ini menimbulkan pro-kontra di antara 3.000 penduduk Bellano. Warga yang tinggal dekat lembah lokasi air terjun mengatakan suara gemuruh itu membuat mereka tak nyaman.

Namun, sekelompok orang lainnya menganggap mereka beruntung karena tinggal di tempat dengan pemandangan indah luar biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com