Para korban ebola itu, keduanya perempuan berusia 40-an dan 60-an, meninggal dunia akibat penyakit ganas tersebut dalam insiden terpisah di distrik Nimba, Liberia.
Namun, sejumlah laporan yang dimuat koran-koran setempat, bahwa kedua perempuan itu bangkit dari kematian, memicu kepanikan warga setempat.
Harian The New Dawn Nimba County mengabarkan, jasad kedua perempuan itu, Dorris Quoi asal desa Hope dan Ma Kebeh, sedang dibawa untuk dimakamkan ketika keduanya "bangkit" dari kematian.
Ma Kebeh berada di dalam rumah selama dua hari tanpa makanan dan pengobatan sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Berbagai berita tak lazim terkait wabah ebola kerap muncul dari distrik Nimba ini, termasuk tentang seorang dokter yang mengklaim mampu mengobati ebola, tetapi akhirnya meninggal dunia juga akibat penyakit itu.
Sejak wabah ebola merebak, sudah 2.800 orang di lima negara Afrika Barat meninggal dari 5.800 orang yang dipastikan terjangkit virus penyakit yang belum ditemukan obatnya itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, jumlah orang yang terinfeksi ebola bisa mencapai 20.000 orang pada November jika langkah untuk memerangi wabah ini tidak dipercepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.