Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Tangkap Otak Serangan ke Pulau Wisata Malaysia

Kompas.com - 27/08/2014, 18:39 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Kepolisian Filipina, Rabu (27/8/2014), mengatakan telah menmahan seorang anggota kelompok militan Islam yang diduga terlibat dalam setidaknya satu aksi penculikan di sebuah pulau wisata Malaysia.

Ratusan anggota kesatuan polisi khusus dikerahkan untuk menangkan anggota kelompok Abu Sayyaf Mobin Hailil di sebuah desa terpencil di kepulauan Tawi-Tawi yang tak jauh dari perbatasan laut dengan Malaysia.

"Saat kepolisian setempat mengetahui lokasinya kami dihubungi karena mereka tahu anggota suku tersangka akan balas menyerang," kata Direktur Kesatuan Polisi Khusus Filipina, Getulio Napenas.

Sang tersangka, warga asli Tawi-Tawi dan salah seorang pemimpin Abu Sayyaf di kepulauan itu, tidak melawan saat ditahan namun sebuah pistol penuh peluru dan sebuah granat tangan ikut disita.

Dalam sebuah pernyataannya, Kepolisian Filipina mengatakan Hailil alias Kahumbo terlibat dalam penculikan dan pembunuhan di pulau wisata Mabul, Malaysia yang berjarak 150 kilometer dari Tawi-Tawi.

Namun, kepolisian tidak menjelaskan secara rinci tentang kejahatan yang dituduhkan kepada Hailil. Juru bicara Kepolisian Filipina Senior Superintenden Reuben Sindac tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentarnya.

Aksi penculikan itu terjadi pada 12 Juli lalu di pulau yang terletak di lepas pantai Pulau Kalimantan itu. Dalam insiden tersebut seorang polisi tewas dan seorang polisi lainnya disandera orang-orang bersenjata berat.

Harian terbitan Malaysia, The Star mengutip seorang pejabat intelijen Malaysia yang mengatakan kemungkinan besar Hailil bertanggung jawab atas serangan itu dan sejumlah penculikan lain di kawasan tersebut.

Insiden Juli itu merupakan yang terbaru dari serangkaian penculikan di negara bagian Sabah yang mengganggu industri pariwisata setempat.

Pada Juni, kelompok bersenjata Filipina menyandera seorang peternak ikan Malaysia dan pekerjanya asal Filipina seteleh menyerbu peternakan mereka di Sabah. Kedua orang itu hingga kini belum dibebaskan.

Pada Meil seorang manajer peternakan ikan asal China juga diculik dari peternakannya sementara sebelumnya seorang turis perempuan asal China dan pekerja resor wisata asal Filipina juga diculik. Ketiga orang ini sudah dibebaskan.

Abu Sayyaf adalah kelompok militan kecil yang kerap dituding mendalangi aksi-aksi teroris di Filipina. Namun, kini kelompok itu bertahan hidup dengan melakukan penculikan untuk meminta tebusan.

Didirikan pada 1990 dengan dana yang diperoleh dari Al-Qaeda, Abu Sayyaf diyakini telah menculik sejumlah sandera dan kini ditempatkan di pulau Jolo. Para sandera itu termasuk dua pengamat burung asal Eropa dan seorang pria Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com