Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pembicaraan Pangkalan AS di Uzbekistan

Kompas.com - 01/08/2014, 20:34 WIB

KOMPAS.com - Uzbekistan menyangkal membicarakan pembukaan kembali pangkalan militer AS di negara itu. Sebagaimana warta AFP pada Jumat (1/8/2013), Presiden Uzbekistan Islam A. Karimov mendapat kunjungan dari Komandan AS Kawasan Tengah Lloyd Austin di Tashkent.

Selama pembicaraan, Karimov menanyakan kepada tamunya peran AS seperti apa yang bakal dilakukan pascapenarikan mundur pasukan AS dari Afganistan. Pembicaraan itu berisi saling tukar pandangan mengenai isu regional.

Sementara itu, menurut warta laman berita independen UZMetronom yang dekat dengan parlemen Uzbekistan, ada isu pembicaraan bilateral ihwal kemungkinan pembukaan pangkalan AS di Termez, selatan Uzbekistan. Kota itu dekat dengan perbatasan Uzbekistan-Afganistan.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Uzbekistan Adilbek Kaipbergenov mengatakan,"Undang-undang Uzbekistan melarang wilayahnya menjadi basis militer negara asing."

Sebelumnya, AS membuka pangkalan angkatan udara (AU) di dekat perbatasan Uzbekistan dengan Afganistan. Basis ini untuk mendukung operasi militer menghadapi Taliban pascaserangan 11 September 2001.

Pihak Uzbekistan menutup pangkalan ini pada 2005. Pasalnya, AS mengkritik Tashkent lantaran tudingan menimbulkan pemberontakan bersenjata di Andijan.

Namun, Uzbekistan membuka kembali pangkalan itu gara-gara perluasan jaringan kereta api (KA) yang menghubungkan Uzbekistan dengan Afganistan. Kala itu, AS hanya diizinkan membuat pangkalan sebagai basis pengiriman logistik bagi tentaranya di perbatasan.

Jerman sempat menggunakan pangkalan AU di Termez sejak 2002. Sampai kini, ada 300 tentara bertugas di situ. Kebanyakan dari mereka adalah tim perawatan peralatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com