Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Militan, Ulama Australia Ditangkap di Filipina

Kompas.com - 12/07/2014, 22:54 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Kepolisian Filipina, Sabtu (12/7/2014) telah menahan seorang ulama asal Australia, yang menjadi pendukung kelompok Islam garis keras di Irak dan Suriah.

Musa Cerantonio (29) yang bermukim di Filipina, ditahan di kota Lapu-Lapu, Filipina tengah, dan dibawa ke Manila.

Musa, yang lahir di Melbourne dari keluarga keturunan Italia, menjadi seorang Muslim pada usia 17 tahun dan kini merupakan salah satu ulama online paling populer, yang mendukung kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Polisi Federal Australia mengkonfirmasi pihak berwajib di Filipina telah melakukan penahanan terhadap Musa, yang bulan ini mengumumkan dukungannya terhadap Kekalifahan Islam bentukan ISIS, yang menyita perhatian publik Irak beberapa pekan belakangan ini.

Deputi Regional Kepolisian Filipina, Inspektur Kepala Conrad Capa, menyebut, Musa ditahan di sebuah apartemen berkamar tidur satu, yang diyakini ditempatinya bersama seorang perempuan Filipina.

“Dia telah berada di Cebu sejak bulan Februari, sebagian besar waktunya dihabiskan di kamar, hotel atau apartemen. Kami tak dapat menyampaikan secara pasti apakah ia memiliki kontak dengan kelompok Muslim lokal,” ungkap Inspektur Conrad.

Ia menambahkan, perempuan berusia 32 tahun yang mendamping Musa juga diincar polisi karena terlibat kasus penipuan, yang tak ada hubungannya dengan kasus pria berjenggot tersebut, dan ditahan pada 11 Juli lalu.

Conrad menambahkan Musa dan pasangannya telah berpindah-pindah secara periodik di sekitar Cebu, dan perempuan ini bertugas untuk membeli makanan serta persediaan lain bagi Musa.

Seorang perwira intelijen polisi Filipina yang terlibat dalam operasi ini mengatakan, Musa sempat pergi ke Mindanao, walau belum ditemukan indikasi apakah ia berusaha untuk merekrut orang atau telah berhubungan dengan kelompok militan Islam di wilayah tersebut.

“Orang ini...punya situs dan ia melakukan propaganda melalui ajaran ekstrem serta menganjurkan jihad dan menyerukan kepada sesama Muslim untuk pergi ke Suriah dan Irak untuk berjuang bersama ISIS,” ujar seorang perwira polisi yang tak mau disebut namanya.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan berdasarkan rekomendasi dari intelijen, kementerian luar negeri telah membatalkan paspor beberapa warga Australia yang diketahui pernah berjuang bersama para ekstrimis.

Awal bulan Juli, Musa mengumumkan lewat akun Twitter-nya bahwa ia sedang menuju Suriah, dan pekan lalu ia berkata telah sampai di sana.

Musa juga mengirim kicauan yang berisi dukungan kepada Abu Bakr Al-Baghdadi, pemimpian ISIS yang telah memproklamirkan sebuah Kekhalifahan mencakup sebagian wilayah Irak dan Suriah.

“Terkadang ia menyebut Pemerintah Filipina, tetapi tidak menyerukan kekerasan," kata perwira intelijen itu, seraya menambahkan bahwa Musa tak memiliki niat jahat di Filipina.

Filipina memiliki populasi minoritas Muslim yang besar di Mindanao, tempat kelahiran militan Islam yang terkait dengan Al-Qaeda beroperasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com