Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Usia 85 Tahun, Imelda Marcos Masih Bidik Kekuasaan

Kompas.com - 02/07/2014, 17:19 WIB
MANILA, KOMPAS.com — Mantan ibu negara Filipina, Imelda Marcos, pada Rabu (2/7/2014) genap berusia 85 tahun. Namun, dalam usia serenta itu, Imelda masih memiliki rencana untuk kembali ke Istana Malacanang yang pernah dia diami.

Imelda mengenakan gaun berwarna merah dengan cincin berlian menghiasi jemarinya, berjalan keluar dari kamar pribadinya di rumah keluarga di kota Batac, yang dikenal sebagai basis pendukung Marcos.

"Satu-satunya permintaan saya kepada Tuhan adalah memberi saya umur sedikit lebih panjang," kata Imelda, menjawab pertanyaan wartawan soal doa ulang tahunnya.

Imelda menambahkan, dia pernah mengalami kehidupan terbaik sekaligus terburuk. Meski demikian, Imelda bersikukuh saat ini belum waktunya bagi dia untuk "tenggelam". "Saya masih memiliki visi dan harapan untuk memberi lebih banyak bantuan bagi rakyat Filipina," tambah Imelda.

Dia bersikukuh bahwa putranya, Ferdinand Marcos Jr, yang adalah seorang senator, sangat layak untuk berlaga dalam pemilihan presiden 2016, saat masa jabatan enam tahun Benigno Aquino berakhir.

Presiden Benigno Aquino adalah putra dari salah satu seteru politik terkuat keluarga Marcos, yaitu Corazon Aquino, istri politisi Benigno Aquino. Corazon tewas dibunuh saat kembali dari pengasingan. "(Kembali) ke Malacanang akan menjadi suatu hal yang sangat hebat," kata Imelda, menerangkan rencananya.

Perempuan flamboyan itu adalah simbol buruk pemerintahan rezim mendiang Ferdinand Marcos yang menyisakan banyak kepedihan selama 20 tahun. Selama memerintah, Marcos dituduh mencuri uang negara dan memberlakukan hukum militer yang menghasilkan banyak pelanggaran HAM.

Saat sebagian besar rakyat Filipina hidup miskin dan ribuan aktivis tewas atau hilang, Imelda Marcos dan anak-anaknya menikmati kehidupan supermewah. Imelda dikenal dengan koleksi perhiasannya yang bernilai jutaan dollar serta memiliki koleksi lukisan karya seniman-seniman ternama, seperti Monet dan Picasso.

Revolusi rakyat yang didukung militer berhasil menggulingkan Marcos pada 1986 yang kemudian mengasingkan diri ke Hawaii, AS, hingga diktator itu meninggal dunia tiga tahun kemudian.

Saat rakyat menyerbu Istana Malacanang, mereka menemukan 3.000 pasang sepatu mahal Imelda yang menjadi salah satu bukti betapa keluarga Marcos bisa menjalani kehidupan mewah.

Pemerintah Filipina kemudian mengizinkan Imelda dan ketiga anaknya kembali ke negeri itu. Ternyata mereka masih memiliki pendukung di kampung halaman Ferdinand Marcos di Provinsi Ilocos Norte.

Tahun lalu, Imelda Marcos memenangkan masa jabatan kedua sebagai anggota kongres dari Ilocos Norte, dan pada tahun yang sama putranya terpilih menjadi senator. Sang putra sudah menyiratkan bahwa ia ingin berlaga dalam pilpres tahun 2016.

Kesuksesan politik keluarga Marcos tak berhenti di situ. Putri tertua Imelda, Imee Marcos, saat ini menjabat Gubernur Ilocos Norte.

Namun agaknya, Imelda harus mempertimbangkan kondisi kesehatannya yang terus menurun, seiring bertambahnya usia. Tahun lalu, dia sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kelelahan hebat, tetapi akhirnya kembali pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com