Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Mesir Minta Maaf kepada Korban Perkosaan

Kompas.com - 11/06/2014, 22:38 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Presiden baru Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, meminta maaf secara langsung kepada seorang wanita yang diperkosa secara massal saat perayaan pelantikannya. Televisi pemerintah menunjukkan Presiden Sisi membawa bunga untuk korban dengan wajah yang dikaburkan, hari Rabu (11/6/2014).

Tayangan video menunjukkan korban itu ditelanjangi di Lapangan Tahrir dan kejadian itu merupakan satu dari sejumlah serangan terhadap wanita selama perayaan.

Juru bicara presiden mengatakan Selasa (10/6/2014) Sisi memerintahkan para pejabat untuk menerapkan undang-undang baru yang menetapkan bahwa untuk pertama kalinya pemerkosaan merupakan kejahatan.

Berdasarakan undang-undang itu mereka yang ketahuan melakukan pelecehan seksual di depan umum atau di tempat tertutup menghadapi hukuman penjara maksimal lima tahun dan denda sekitar 6.990 dolar AS atau hampir Rp 83 juta.

Kelompok pegiat perempuan menuduh pemerintah Mesir tidak menangani masalah pelecehan seksual dengan serius.

"Saya meminta maaf dan berjanji bahwa negara tidak akan membiarkan insiden seperti itu terjadi di masa depan," kata Al-Sisi kepada korban perkosaan itu.

"Kami akan menerapkan langkah keras dan kami akan bersikap keras terhadap pelaku," tambahnya.

Seorang saksi mata mengatakan kepada televisi swasta CBC TV bahwa beberapa rumah sakit menolak merawat wanita yang mengalami luka bakar dan pendarahan itu. Saksi mata itu mengatakan biaya berobat sebesar 1.500 dolar atau sekitar Rp 18 juta dikenakan sebelum korban dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com