Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia: Biaya Bukan Soal dalam Pencarian Malaysia Airlines MH370

Kompas.com - 23/04/2014, 15:15 WIB
PERTH, KOMPAS.COM — Australia, Rabu (23/4/2014), menyatakan, biaya tidak menjadi persoalan dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, setelah sebuah robot kapal selam mini yang menjelajahi kedalaman Samudra Hindia untuk mencari reruntuhan mengakhiri misi kesembilannya dengan tangan hampa.

Australia memimpin pencarian multinasional untuk pesawat Boeing 777 yang hilang pada tanggal 8 Maret bersama 239 orang di dalamnya, dan memikul banyak biaya untuk misi yang diperkirakan menjadi yang paling mahal dalam sejarah penerbangan. "Akan ada beberapa masalah biaya pada masa depan, tetapi ini bukan tentang biaya," kata Menteri Pertahanan Australia David Johnston kepada wartawan di Canberra. "Kami ingin menemukan pesawat ini. Kami ingin mengatakan kepada teman-teman kami di Malaysia dan Tiongkok, ini bukan soal biaya."

Tiongkok, yang warganya merupakan dua pertiga dari penumpang penerbangan naas itu, dan Malaysia serta Australia termasuk di antara delapan negara yang telah berkomitmen untuk melakukan pencarian di Samudra Hindia. Namun, dengan tidak ditemukannya puing-puing di permukaan laut yang dapat dikonfirmasi sebagai bagian dari pesawat itu, pencarian pun beralih ke dasar laut sejak dua minggu lalu. Pencarian di dasar laut itu pun belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat tersebut.

Ketika berbicara kepada wartawan di Canberra, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, para pencari masih yakin pesawat itu jatuh di Samudra Hindia. "Pendapat dari para pakar kami adalah bahwa pesawat itu jatuh di suatu tempat di Samudra Hindia di mana mereka telah mengidentifikasi zona yang panjangnya sekitar 700 kilometer dan lebar sekitar 80 kilometer, " katanya.

"Kami belum menyelesaikan pencarian. Kami belum menemukan apa pun di daerah yang kami cari, tetapi intinya adalah bahwa Australia tidak akan berhenti sampai kami telah melakukan segala yang kita manusia bisa lakukan untuk memecahkan misteri ini," katanya.

Pusat koordinasi pencarian (atau JACC) menyatakan, perangkat untuk mencari pesawat itu di dasar laut telah memindai lebih dari 80 persen dari zona sasaran dan sekarang melakukan penyelaman ke-10. "Tidak ada kontak menarik yang telah ditemukan sampai saat ini," kata pusat koordinasi itu.

Robot kapal selam yang disebut Bluefin-21 sedang menyisir daerah dasar laut di sekitar lokasi terdeteksinya sinyal yang diyakini berasal dari kotak hitam pesawat itu yang terdengar pada 8 April.

Harapan wajar

Pencarian di permukaan laut yang melibatkan hingga 10 pesawat militer dan 12 kapal juga dijadwalkan untuk dilakukan pada Rabu ini, meskipun pekan lalu telah dikatakan bahwa upaya semacam itu akan diperkecil dalam beberapa hari mendatang. JACC kemudian menghentikan kegiatan pencarian udara karena cuaca buruk, tetapi mengatakan bahwa kapal-kapal akan tetap melanjutkan pekerjaan mereka. Pencarian di permukaan laut meliputi wilayah total sekitar 37.948 kilometer persegi, di sekitar 855 kilometer di barat laut Perth, kata JACC .

Johnston mengatakan, Australia sedang menghitung biaya misi itu, dan jika Bluefin-21 tidak berhasil melihat puing-puing, pencarian akan beralih ke fase baru. Ia mengatakan, Canberra berkomitmen untuk tugas itu. "Kami akan pindah ke tahap berikutnya yang lebih intensif, tetapi mari kita meminta saran para ahli ke mana kita maju," katanya. Ia mengatakan, Australia sedang berbicara dengan para mitranya tentang aset yang diperlukan untuk fase berikutnya dari pencarian pesawat itu.

Abbott mengatakan, Australia tidak akan menghentikan pencarian dan mengecewakan keluarga dari enam warga Australia dan 233 orang lain di pesawat itu "dengan menyerah begitu saja selama masih ada harapan yang masuk akal untuk menemukan sesuatu".

"Pada saat ini, kami sedang melakukan pencarian di dasar laut dengan peralatan terbaik yang saat ini tersedia," katanya. "Jika pada akhir periode itu, kami tidak menemukan apa-apa, kami tidak akan menghentikan pencarian. Kami mungkin berpikir ulang tentang pencarian, tetapi kami tidak akan berhenti sampai kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk memecahkan misteri itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com