"Pemerintah akan memperlakukan para separatis dan teroris yang membawa senjata otomatis, menduduki gedung-gedung pemerintah sebagai teroris dan kriminal yang akan ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Turchynov.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mengatakan, aparat keamanan Ukraina sudah menggelar operasi anti-teroris dan sudah menahan 70 anggota separatis yang ikut menduduki gedung-gedung pemerintah.
"Sebuah operasi anti-teroris sudah digelar. Untuk sementara pusat kota dan stasiun metro ditutup. Tak perlu khawatir segera setelah operasi berakhir semua akan kembali dibuka," kata Mendagri Arsen Avakov lewat akun Facebook-nya.
Kepada kantor berita Interfax-Ukraina, Avakov mengatakan, mereka yang ditahan adalah para tersangka aktivitas ilegal yang terkait dengan separatisme, mengorganisasi kekacauan massal, merusak kesehatan warga, dan melanggar undang-undang.
Sejak Minggu (6/4/2014) malam, para aktivis pro-Rusia menduduki gedung-gedung pemerintah di kota-kota wilayah timur Ukraina, seperti Kharkiv, Luhansk, dan Donetsk. Mereka menuntut digelarnya referendum untuk menentukan bergabungnya ketika kota itu dengan Rusia, seperti yang terjadi dengan Crimea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.