Sejauh ini, otoritas Crimea dan Sevastopol, terang Lavrov, sedang melakukan persiapan untuk melengkapi pakta perjanjian dengan Rusia. "Rusia tetap memberikan perlindungan bagi kepentingan rakyat Rusia," kata Lavrov menekankan.
Pada Rabu kemarin, Rusia mulai mengeluarkan izin paspor bagi warga Semenanjung Crimea. Pada Selasa (18/3/2014), Presiden Rusia Vladimir Putin meneken perjanjian dengan para pemimpin Crimea untuk menerima Republik Crimea dan kota Sevastopol menjadi bagian dari wilayah Rusia.
Selanjutnya, pada Kamis ini, majelis rendah Rusia, Duma, juga tengah menyiapkan ratifikasi perjanjian tersebut. Crimea yang awalnya menjadi republik otonomi milik Ukraina memisahkan diri secara sepihak melalui referendum. Hasilnya, 96,6 persen pemilih ingin agar Crimea bergabung ke Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.