Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes di Sao Paolo: Tak Ada Piala Dunia di Brasil

Kompas.com - 27/01/2014, 14:56 WIB
Keluarga ini menarik anak-anak mereka dari dalam kobaran api. Mereka termasuk ratusan warga biasa Brasil yang terpaksa melarikan diri setelah protes anti-Piala Dunia di Sao Paulo berubah jadi aksi kekerasan.

Sang ibu menjerit ketakutan ketika dia membawa putrinya yang berusia lima tahun keluar dari dalam mobil, sementara sang ayah melompat keluar dari kursi pengemudi untuk membantu putri mereka yang berusia 11 tahun meloloskan diri dari kobaran api yang melahap mobil Volkswagen keluarga itu. Mereka diserang seorang perusuh yang melemparkan sebuah bom molotov ke mobil tersebut saat mereka mencoba menyeberangi barikade yang dibentuk para demonstran di kota itu pada Sabtu (25/1/2014) lalu.

Demonstrasi berlangsung di lebih dari 30 kota di seluruh negeri itu, tetapi demonstrasi di Sao Paulo dengan cepat berubah menjadi kekerasan, dengan lebih dari 100 orang telah ditangkap.

Oposisi terhadap biaya penyelenggaraan Piala Dunia pada musim panas ini telah menjadi seruan jutaan warga Brasil yang tidak puas, yang yakin bahwa mereka sedang dicegah untuk menikmati manfaat dari ledakan ekonomi yang sedang terjadi di negara mereka.

Leonardo Pelegrini dos Santos, seorang mahasiswa, mengatakan, "Kami menentang jutaan dollar yang dibelanjakan untuk Piala Dunia. Ini adalah uang yang harus diinvestasikan buat pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dan transportasi umum dan perumahan yang lebih baik." Dia menambahkan, "Jika kami tidak memiliki hak, maka tidak akan ada Piala Dunia. Yang kami maksudkan hak masyarakat terhadap pelayanan publik yang layak."

Setidaknya 1.000 demonstran turun ke jalan-jalan Sao Paulo dalam protes terkait jumlah biaya penyelenggaraan Piala Dunia di Brasil pada pertengahan tahun ini. Ratusan demonstran berkumpul di depan museum seni Sao Paulo selama sekitar satu jam sebelum menuju ke bagian lain kota itu sambil meneriakkan slogan-slogan menentang turnamen tersebut. Tetapi, demonstrasi itu berubah menjadi kekerasan saat mereka mendekati daerah pusat kota saat  perusuh menyerang sebuah mobil polisi.

Selama demonstrasi itu, sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan, "Jika kami tidak punya hak, maka tidak akan ada Piala Dunia."

Seorang mahasiswa lain, Juliana Turno, berkata, "Ini contoh kecil protes yang akan terjadi saat Piala Dunia dimulai dan akan lebih besar dibandingkan tahun lalu."

Tahun lalu, jutaan orang turun ke jalan di seluruh Brasil. Mereka mengeluhkan tarif bus yang tinggi, pelayanan publik yang buruk dan korupsi saat negara itu menghabiskan miliaran dollar AS untuk Piala Dunia, yang dijadwalkan akan dimulai pada Juni. Demonstrasi itu bertepatan dengan turnamen sepak bola Piala Konfederasi, sebuah turnamen pemanasan sebelum Piala Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com