Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Perundingan Suriah, PBB Tarik Undangan ke Iran

Kompas.com - 21/01/2014, 09:07 WIB
Koalisi Nasional Suriah sebelumnya mengancam akan menarik diri dari pertemuan kecuali Ban mencabut undangan ke Iran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menarik kembali undangannya kepada Iran untuk mengikuti pembicaraan damai krisis Suriah yang akan berlangsung pekan ini.

Juru biraca PBB, Martin Nesirky, mengkritik Tehran karena dianggap tidak mendukung rencana pembentukan pemerintahan transisi Suriah, yang merupakan tema utama pertemuan tersebut.

Pemberian undangan ke Iran - sebagai sekutu utama rezim Suriah - telah membuat marah Amerika Serikat dan negara barat yang mendukung pihak oposisi.

Pembicaraan damai, yang akan dilangsungkan Rabu, adalah upaya diplomatik terbesar untuk mengakhiri konflik yang berlangsung selama tiga tahun itu.

Lebih dari 100.000 orang tewas dan jutaan orang mengungsi dalam konflik tersebut.
Langkah "tepat"

Pemerintah Suriah dan oposisi utama Koalisi Nasional dijadwalkan akan mengirimkan delegasinya pada konferensi yang berlangsung di Montreux, Swiss.

Penarikan kembali undangan ke Iran "adalah tindakan yang benar", kata Kepala Staf Koalisi Nasional, Monzer Akbik, kepada BBC.

Nesirky mengatakan Sekjen PBB Ban Ki-moon sebelumnya mengundang Iran setelah pembicaraan tertutup dengan pejabat senior Iran, yang meyakinkan "bahwa mereka mengerti dan mendukung tujuan utama konferensi".

Namun Iran mengeluarkan sejumlah pernyataan pada Senin (20/01) yang menyatakan menolak setiap upaya untuk menempatkan kondisi tertentu pada kehadirannya di konferensi.

Nesirky mengatakan, "Mengingat bahwa mereka memilih untuk tetap berada di luar pemahaman mendasar, PBB memutuskan bahwa pertemuan satu hari Montreux akan dilanjutkan tanpa partisipasi Iran."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com