Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Buka Lowongan Kerja Terbesar dalam Setahun Bulan Lalu

Kompas.com - 09/01/2014, 08:23 WIB
Sebuah survei swasta menunjukkan pengusaha Amerika bulan Desember menambah lowongan kerja terbanyak dalam setahun, diperkuat oleh penambahan besar di sektor bangunan. Angka itu menambah bukti bahwa ekonomi Amerika mendapat momentum pada akhir 2013.

ADP, perusahaan pemroses upah, hari Rabu, mengatakan, pengusaha menambah 238.000 lowongan kerja bulan Desember, naik tipis dari 229.000 bulan sebelumnya. Angka bulan November direvisi lebih tinggi.

Data ADP mencakup hanya pengusaha swasta dan sering kali menyimpang dari laporan Pemerintah Amerika yang lebih menyeluruh. Tetapi, kedua laporan telah menunjukkan kenaikan mantap dalam penerimaan pegawai sejak musim panas tahun lalu.

Bulan lalu, Departemen Perburuhan Amerika mengatakan, pengusaha swasta menambah 203.000 lowongan kerja bulan November. Mereka akan melaporkan pertumbuhan lapangan kerja Desember hari Jumat, meskipun dengan pertumbuhan lapangan kerja itu, angka pengangguran Amerika masih 7 persen. Ini terendah dalam lima tahun, tetapi masih lebih satu persen di atas level pengangguran jangka panjang di Amerika.

Sementara di Eropa, harapan mencuat hari Rabu (8/1/2014) bagi ekonomi zona euro yang mengisyaratkan tahun ini pemulihan ekonominya akan menguat.

Data resmi menunjukkan stabilisasi dalam angka pengangguran dan kenaikan terbesar penjualan eceran bulanan dalam 12 tahun.

Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, mengatakan, angka pengangguran di zona euro bulan November bertahan pada rekor 12,1 persen untuk bulan ke-8 berturut-turut setelah kenaikan moderat 4.000 penganggur menjadi 19,24 juta. Karena angka 12,2 persen bulan September direvisi turun, 12,1 persen kini menjadi rekor tertinggi.

Eurostat juga mengatakan, penjualan eceran bulan November melonjak 1,4 persen, jauh melampaui prediksi di pasar, yaitu sekitar 0,3 persen. Ini adalah kenaikan terbesar sejak November 2011.

Biarpun dengan tanda-tanda perbaikan ini, zona euro masih menghadapi banyak masalah besar dan kebanyakan ekonom berpendapat kawasan itu akan terus tertinggal dalam ekonomi global.

Terakhir di Asia, jajak pendapat baru menunjukkan mayoritas pengusaha China tidak bisa berbisnis dengan perusahaan Jepang karena memburuknya hubungan kedua negara itu.

Jajak pendapat di tiga negara itu, yang dirilis Rabu, dilakukan oleh Global Times di China, Nikkei di Jepang, dan Maeil Business Newspaper di Korea Selatan.

Sekitar 60 persen majikan di China mengatakan, dalam jajak pendapat, mereka tidak mampu memisahkan bisnis dari politik untuk bekerja sama dengan perusahaan Jepang. Angka serupa di kalangan pengusaha Korea Selatan mengatakan, mereka berusaha menghindari urusan dengan pengusaha Jepang akibat sengketa diplomatik.

Namun, para pengusaha Jepang yang diwawancara dalam jajak pendapat itu lebih optimistis, 80 persen mengatakan mereka berbisnis dengan perusahaan-perusahaan China dan Korea Selatan.

Banyak pihak di China dan Korea Selatan marah dengan Jepang karena dua sengketa teritorial terpisah dan apa yang mereka anggap ketidakpekaan Jepang mengenai penjajahannya pada masa lampau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com