NSA selama bertahun-tahun telah mengumpulkan sejumlah besar data nomor telepon yang dihubungi, tanggal serta lamanya percakapan telepon, demi apa yang disebut sebagai pencegahan serangan teroris terhadap negara itu.
Hakim Richard Leon, Senin (16/12), mengatakan, praktek memata-matai masyarakat melalui aksi penyadapan telepon merupakan "invasi yang sembarangan dan sewenang-wenang."
Sewenang-wenang
Dia lantas meminta NSA agar menghentikan kegiatan pengumpulan telepon berupa panggilan pribadi serta menghancurkan arsip catatan rekaman percakapan tersebut.
Richard Leon juga mengatakan, jika penyadapan itu dibutuhkan untuk kepentingan keselamatan negara, harus melalui persetujuan pengadilan terlebih dulu.
Dalam putusannya di pengadilan federal Washington DC, Leon mengatakan aksi mata-mata itu "jelas melanggar konstitusi AS yang melarang penggeledahan secara ilegal."
Richard Leon tidak menjelaskan kapan berlakunya putusan itu, dan memberi kesempatan kepada pemerintah AS mengajukan upaya banding ke pengadilan lebih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.