Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria China Ini 40 Tahun Hidup Dalam Kerangkeng

Kompas.com - 13/12/2013, 19:53 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Peng Waimei, seorang perempuan tua asal kota Zhengzhou, provinsi Henan, China, kini kebingungan. Pasalnya, dia khawatir jika setelah dia meninggal dunia tak ada yang merawat putranya, Peng Weiqing.

Peng Weiqing (48) menderita keterbelakangan mental dan hidup dalam sebuah kerangkeng sejak berusia enam tahun. Itu berarti Weiqing sudah hidup dalam kerangkeng selama lebih dari 40 tahun.

Waimei mengakui apa yang dilakukannya terhadap putra semata wayangnya itu terkesan kejam. Namun, dia bersikukuh bahwa semua yang dilakukannya untuk melindungi putranya.

Waimei dan mendiang suaminya memasukkan putranya itu ke dalam kerangkeng setelah putranya itu mengalami serangkaian masalah kesehatan semasa kecil.

Saat Weiqing masih bayi pernah mengalami panas tinggi, yang mengakibatkan dia mengalami kerusakan otak. Dia lalu menderita epilepsi saat berusia enam tahun.

Khawatir Weiqing akan menyakiti dirinya sendiri dan karena tak memiliki uang untuk mengobati putranya itu, suami Waimei membuat kerangkeng untuk putranya itu. Ukuran kerangkeng itu semakin besar seiring bertambahnya usia Wieqing.

"Dia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Saat masih anak-anak dia kerap menyayat tubuhnya sendiri dengan pisau atau pecahan kaca," kenang Weiqing.

"Bahkan saat berjalan, dia bisa tiba-tiba terjatuh dengan wajah terlebih dahulu, yang tentu saja membuat wajahnya terluka," tambah Weiqing.

"Dia pasti mengenal saya, meski dia mungkin tidak memahami arti 'ibu'. Dia anak saya yang berusia 48 tahun," tambah Waimei lirih.

Setelah suaminya meninggal dunia dan kini dirinya berusia 80 tahun, Waimei mengkhawatirkan nasib anaknya saat dia meninggal suatu hari nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com