"Saya membawa empat penumpang di becak saya. Pakaian mereka, kulit, dan bagian kepala mereka terbakar," kata seorang tukang becak setempat, Fara Ali, kepada AFP. "Itu adegan yang mengerikan."
Penumpang bus berusaha menyelamatkan diri setelah lemparan bom molotov itu, dengan berupaya melompat lewat jendela. Di tengah kepanikan itu, bus meliuk tajam dan menabrak tiang listrik.
Asisten komisaris polisi Shibly Noman mengatakan, sedikitnya 17 penumpang dan sopir bus dirawat di Rumah Sakit Dhaka Medical College. Para korban mengalami luka bakar dengan derajat yang berbeda."Kami belum menangkap siapa pun sehubungan dengan serangan ini, tapi kami menduga (pelakunya) dari pendukung oposisi," kata Shibly.Sushmita Sen, penumpang dengan luka bakar di kedua tangan, mengatakan, saat berada di dalam bus dia melihat api berkobar setelah lemparan bom itu. "Kemudian aku pingsan dan ketika bangun sudah berada di rumah sakit," ujar dia.
"
Setidaknya sembilan penumpang lain memiliki 40 persen luka bakar," imbuh Sen. "Kondisi mereka kritis," ujar dia sembari mengatakan unitnya sampai kewalahan menangani para korban insiden ini.Saksi mata, Anwar Hossain, mengatakan kepada Daily Star bahwa dua pengendara sepeda motor mendekati bus. Orang yang membonceng, tutur dia, kemudian menyalakan botol berisi bensin dan melemparkannya ke dalam bus melewati pintu.Insiden tersebut menjadi korban terbaru dari rentetan aksi protes atas rencana pemerintah menggelar pemilu pada 5 Januari 2014.
Setidaknya sudah 15 orang tewas dan ratusan terluka sejak Senin (25/11/2013).Korban berjatuhan setelah aliansi 18 partai oposisi yang dipimpin Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) memblokade jalan raya nasional, rel kereta api, dan saluran air. Aksi mereka menjadi bagian dari protes atas penetapan tanggal pemilu itu.