Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer dan Kelompok Militan Baku Tembak di Benghazi, 5 Tewas

Kompas.com - 25/11/2013, 17:22 WIB
BENGHAZI, KOMPAS.com - Kelompok militan Anshar al-Sharia, Senin (25/11/2013), menyerang pasukan khusus Libya di kota Benghazi yang memicu baku tembak di seluruh kota. Setidaknya lima tentara dipastikan tewas.

Akibat peristiwa ini, Gubernur Militer Benghazi Kolonel Abdullah al-Saidi mengumumkan kondisi waspada dan memerintahkan semua prajurit bersiap di barak masing-masing. Ini adalah konfrontasi bersenjata pertama antara angkatan darat dan kelompok militan Libya.

"Bentrokan sudah beberapa jam terjadi antara pasukan kami dan Anshar al-Sharia," kata juru bicara pasukan khusus Libya, Kolonel Milud al-Zwei.

Petugas medis di rumah sakit Al-Jala, Benghazi mengatakan lima tentara tewas dan 23 orang lainnya cedera termasuk 10 orang warga sipil. Sementara korban di pihak Anshar al-Sharia belum dapat dikonfirmasi karena mereka dirawat di sebuah klinik yang dikelola Ansar al-Sharia.

Menurut Kolonel Zwei, baku tembak pecah setelah sebuah patroli pasukan khusus yang melintas di dekat markas Anshar al-Sharia diserang. "Militer kemudian membalas, lalu terjadi baku tembak yang menggunakan berbagai jenis senjata," ujar Zwei.

Zwei mengatakan, pertempuran kini merebak ke berbagai distrik di Benghazi, terutama di dekat klinik Anshar al-Sharia di distrik Selmani.

Sejumlah saksi mata mengatakan, militer membangun sejumlah pos pengawasan di beberapa lokasi dan jalan raya yang menuju Benghazi untuk mencegah masuknya pasukan yang akan membantu Anshar al-Sharia.

Anshar al-Sharia dibentuk pada 2011 tak lama setelah tumbangnya diktator Moammar Khadaffy. Sayap militer organisasi ini terdiri atas mantan pemberontak anti-Khadaffy.

Organisasi ini dituding mendalangi pembunuhan sejumlah hakim dan personel keamanan di Benghazi. Anshar al-Sharia juga dituding berada di balik penyerangan konsulan AS di Benghazi pada September 2012 yang menewaskan Dubes Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com