Souad Soltan, anggota Kongres Umum Nasional, tiba di Balaikota untuk menghadiri sebuah pertemuan. Saat dia memasukkan tasnya ke mesin detektor logam, mesin itu pun membunyikan alarm yang membuat aparat penjaga langsung waspada.
"Saat petugas bertanya kepada dia apa isi di dalam tasnya, dia mengaku membawa sebuah granat untuk berjaga-jaga," demikian sebuah pernyataan Balaikota Tripoli.
Kemudian penjaga mengeluarkan dan mengamankan granat tersebut. Souad pun diizinkan untuk menghadiri pertemuan yang harus dihadirinya.
"Setelah selesai rapat, Souad meminta kembali granatnya, tetapi penjaga menolak memberikannya," lanjut Balaikota Tripoli.
Pihak Balaikota Tripoli juga merilis pernyataan yang membantah isu bahwa kini Souad ditahan polisi akibat membawa granat.
Sejak diktator Moammar Khadafy yang menguasai Libya selama empat dekade tumbang
dua tahun lalu, negeri itu dikungkung kekacauan dan kondisi nyaris tanpa hukum. Bahkan, bulan lalu Perdana Menteri Ali Zeidan sempat diculik oleh mantan milisi pemberontak di ibu kota Tripoli.