Laporan dari Indonesia yang diperoleh ABC menyebutkan akan adanya izin impor bagi tambahan 100.000 ekor sapi kuartal terakhir 2013 ini. Namun, angka pastinya memang belum dikonfirmasi.
Asosiasi Eksportir Ternak Australia (ALEC) menyatakan, tambahan izin impor itu di luar dari 46.000 ekor yang diizinkan sebelumnya.
Menurut Sid Parker, dari South East Asian Livestock Services, tambahan izin dari kurangnya pasokan sapi di utara Australia merupakan faktor melonjaknya harga.
"Tahun ini tidak diperkirakan sama sekali harga akan melebihi 1,90 dollar per kilogram. Tetapi, begitu Indonesia membuka pintu dengan tambahan izin impor ini dan karena kurangnya pasokan, menyebabkan banyak orang mau membeli semua persediaan ternak dan memicu kenaikan harga," jelas Parker.
Ia menambahkan, harga pada kisaran sekarang merupakan yang tertinggi sejak tahun 2011.
Luke Bowen, dari Asosiasi Peternak Northern Territory, mengatakan, Indonesia ingin secepatnya menurunkan harga daging di pasaran di Indonesia. "Permintaan sapi semakin tinggi setiap harinya," kata Bowen.
Sid Parker menambahkan, kalangan industri ternak di Australia berharap Indonesia meninjau kembali ketentuan berat badan bagi sapi-sapi impor. Dengan ketentuan tersebut, saat ini berat badan sapi yang bisa masuk tidak boleh lebih dari 350 kg.
Bergairahnya kembali industri ternak sapi di Australia karena permintaan pasar dari Indonesia ini akan menjadi kabar baik bagi kalangan industri yang akan melakukan pertemuan tahunan pekan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.