"Vaksin ini adalah yang pertama dikembangkan peneliti China,"kata Yuelong yang juga Direktur Kerja Sama WHO untuk Referensi dan Riset Influenza.
Menurutnya, vaksin itu menyediakan bantuan teknik untuk memerangi virus H7N9. Penemuan vaksin itu merupakan kerja sama Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang, Universitas Hongkong serta otoritas kesehatan China.
Pada Maret lalu, China melaporkan kali pertama di dunia seorang yang terinfeksi H7N9.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.