Janda Khadaffy, Minta Jasad Suaminya Dikembalikan

Dalam sebuah surat yang dipublikasikan radia Suara Rusia, Minggu (20/10/2013), Safia Farkash juga meminta Uni Afrika untuk menyelidiki kematian suami dan putranya itu.

"Untuk semua anggota DK PBB, Uni Eropa dan siapa saja yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan pembunuhan ini harus menjelaskan dimana jasad kedua martir ini berada dan mengizinkan keluarga untuk memakamkan mereka dengan layak," kata Farkash dalam suratnya dalam rangka memperingati dua tahun kematian Khadaffy.

Sementara itu, kepada Uni Afrika, Farkash menuntut investigasi dan kepada komunitas internasional dia meminta bantuan agar dia bisa menghubungi Saif al-Islam, yang tertangkap pemberontak di Libya selatan, November 2011.

"Saya menuntut komunitas internasional membantu saya menghubungi Saif al-Islam, putra saya, yang diisolasi dari semua anggota keluarga sejak dia ditahan," tambah Farkash.

Safia Farkash dan ketiga anak Khadaffy -Aisha, Hannibal, dan Mohamed- kabur ke Aljazair pada Agustus 2011 saat para pemberontak menguasai Tripoli. Tahun ini keluarga Khadaffy itu pindah ke Oman yang memberi mereka suaka politik.

Putra Khadaffy yang lain Saadi kini berada di Niger sejal September 2011. Sedangkan putra Khadaffy lainnya Mutassim tewas dalam konflik 2011. Lalu Saif al-Arab tewas dalam serangan udara NATO, dan Khamis Khadaffy tewas dalam sebuah pertempuran Agustus 2011.