Undang-undang ini dengan jelas menyebutkan daftar nama 26 organisasi geng motor, termasuk Bandidos, Finks, dan Mongols. Undang-undang ini juga akan membatasi ruang gerak anggota geng-geng motor.
Menteri Utama Queensland Campbell Newman menyebut undang-undang ini sebagai yang paling keras di Australia. "Memang tujuan UU ini adalah untuk memberantas organisasi kriminal seperti geng motor," tegasnya.
"Saya ingatkan mereka, lepaslah jaketmu, cari pekerjaan yang layak, dan bersikaplah seperti warga negara yang patuh hukum," katanya.
"Tetapi, jika Anda ngotot tetap menjadi anggota organisasi kriminal, menebar teror dan intimidasi di Queensland, Anda akan kami hancurkan dan saya tidak ada maaf untuk itu," tambah Campbell Newman.
Menurut Jaksa Bleijie, ketentuan undang-undang yang juga mengatur bisnis tato ini kemungkinan bisa diperluas ke industri lainnya, termasuk bisnis jasa keamanan, bisnis motor bekas, dan bisnis pusat kebugaran.
"Jika ada anggota geng motor yang mengambil keuntungan, mempromosikan, bekerja, atau menjadi pelindung bisnis-bisnis seperti itu, mereka juga akan diberantas," katanya.
Namun, Komisioner Komnas HAM Australia, Profesor Nicholas Cowdery, mengecam keras undang-undang baru Queensland tersebut. "Rencana membuka penjara khusus dan lain-lain hanya omong kosong. Kita jangan terlalu histeris," katanya.
"Benar ada sejumlah kelompok dan anggota-anggota geng motor yang (berperilaku) seperti binatang, melakukan kejahatan serius, dan harus dihadapi secara hukum. Namun, itu tidak bisa disamaratakan semuanya," katanya.
Menurut Cowdery, warga Australia memiliki hak kebebasan berorganisasi, kebebasan bergerak, kebebasan berbicara, dan kebebasan bertindak. "Undang-undang ini berlebihan dan bertentangan dengan kebebasan fundamental di negara ini," katanya.