Penggerebekan saat fajar itu menyusul "bukti baru yang mengarah pada pelecehan anak yang signifikan dan berkelanjutan oleh para anggota kelompok itu," kata para pejabat setempat.
Sekte tersebut, yang menggambarkan dirinya sebagai "persaudaraan spiritual", telah berada dalam kesulitan dengan pihak berwenang sebelumnya karena penolakan mereka untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah negeri.
Secara keseluruhan, polisi membawa 28 anak dari sebuah biara dekat kota Deiningen dan 12 anak lagi dari lokasi kedua, Woernitz.
Anak-anak tersebut unutuk sementara diserahkan ke perawatan keluarga asuh. Para saksi mata mengatakan, polisi tidak mendapat perlawanan dari kelompok itu, yang membantah apa yang dituduhkan.
Spiegel online mengutip para pejabat lokal yang mengatakan bahwa sebuah pengadilan keluarga dan kantor pemuda telah menerima "informasi kredibel, nyata, dan dapat ditindaklanjuti" bahwa "kondisi fisik dan emosional anak-anak itu bisa terganggu secara permanen".
Kelompok Dua Belas Suku yang didirikan di AS itu mengatakan dalam sebuah pernyataan di dunia maya, "Kami merupakan komunitas terbuka dan transparan yang tidak menoleransi segala bentuk kekerasan terhadap anak. Anak-anak kami tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan dididik dalam semangat beramal."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.