Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Mesir Tangkap Lagi Tokoh Ikhwanul Muslimin

Kompas.com - 30/08/2013, 09:54 WIB
KAIRO, KOMPAS.COM — Seorang lagi pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohammed al-Beltagi, ditangkap otoritas Mesir. Beltagi, Sekretaris Jenderal Partai Ikhwanul, Kebebasan, dan Keadilan, dituduh menyulut kekerasan, demikian laporan media milik Pemerintah Mesir.

Mantan Menteri Tenaga Kerja Khaled al-Azhari juga dilaporkan ditangkap. Otoritas menyebut Beltagi dan Azhari ditangkap di sebuah apartemen di luar kota Kairo, Kamis (29/8/2013) lalu.

Ini merupakan serangkaian penangkapan terbaru atas sejumlah pemimpin Ikhwanul menyusul penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

Perintah penahanan atas Beltagi sebenarnya telah dikeluarkan pada tanggal 10 Juli lalu, tetapi dia bersembunyi dan tetap muncul setiap hari dalam aksi demo di kamp Rabaa al-Adawiyah di Kairo.

Mantan anggota parlemen ini sering terlihat memberikan orasi yang berapi-api di panggung demo.

Terus melawan

Ratusan orang tewas awal bulan ini saat pasukan keamanan membubarkan kamp protes yang didirikan pendukung Mursi. Salah satu yang turut tewas adalah Asmaa, anak perempuan Beltagi yang berusia 17 tahun.

Sebagian besar laporan media pemerintah menunjukkan kritik terhadap Ikhwanul yang difokuskan pada Beltagi. Dia dituduh berada di balik tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh anggota Ikhwanul.

Dalam sebuah rekaman video yang dia buat dalam persembunyiannya, dia terus meminta warga Mesir melawan militer. Seorang pejabat militer dikutip kantor berita Mesir, Mena, mengatakan bahwa kemungkinan besar Beltagi akan ditahan di penjara Tora, Kairo.

Polisi telah menangkap banyak pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk tokoh penting Mohamed Badie dan wakilnya, Khairat al-Shater. Mereka juga didakwa dengan tuduhan menyulut kekerasan.

Ratusan anggota gerakan Islamis juga telah ditahan. Pemerintah sementara Mesir menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah sebuah organisasi teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com