Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Bayaran Berkeliaran, Warga Malaysia Resah

Kompas.com - 30/07/2013, 15:59 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Kepolisian Malaysia, Selasa (30/7/2013), menyatakan tengah memburu seorang tersangka pembunuh bayaran yang menembak mati seorang pendiri bank di Kuala Lumpur.

Hussain Ahmad Najadi (75), pria kelahiran Bahrain ini adalah pendiri Bank Pembangunan Arab Malaysia pada 1970, yang kini menjadi salah satu bank terbesar di Malaysia.

Pria yang pensiun dari bank yang didirikannya pada 1982 itu ditembak orang tak dikenal dari jarak dekat di siang hari bolong, Senin (29/7/2013), saat sedang berjalan menuju mobilnya.

Najadi terluka di dada dan perut yang membuatnya tewas seketika. Sementara istrinya yang berusia 49 tahun terluka di lengannya. Si penembak langsung kabur menggunakan taksi.

Menanggapi kasus ini, kepolisian Malaysia yakin pelaku pembunuhan itu sebanyak tiga orang.

"Kami sudah punya foto si penembak. Kami yakin dia adalah seorang pembunuh bayaran," kata Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Mohmad Saleh.

Meski terjadi penembakan pada siang hari seperti itu, Mohmad menjamin Kuala Lumpur tetap menjadi kota yang aman.

"Kami sudah mengendalikan situasi. Jika warga ingin bepergian di malam hari, jangan khawatir, kota ini sangat aman," tambah dia.

Media massa Malaysia dalam beberapa hari terakhir memberitakan kasus-kasus penembakan dengan gaya pembunuh bayaran di Kuala Lumpur atau tempat-tempat lain.

Salah satu korbannya adalah Ketua LSM MyWatch R Sri Sanjeevan. LSM yang dipimpin Sanjevan kerap mengkritik kerja polisi dalam menangani kejahatan di Malaysia.

Sanjevan ditembak orang tak dikenal akhir pekan lalu dan kini berada di rumah sakit dalam keadaan cukup serius.

Media berspekulasi bahwa Sanjeevan ditembak karena dia mencoba menyelidiki hubungan antara polisi dan sindikat obat terlarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com