JERUSALEM, KOMPAS.com - Politisi sayap kanan kontroversial Israel, Avigdor Lieberman, diangkat menjadi menteri pertahanan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Hal itu dilakukan setelah setelah partai Lieberman, Yisrael Beitenu, bergabung ke koalisi pemerintah.
Situs berita Aljazeera mengatakan, Netanyahu dan Lieberman telah menandatangani perjanjian koalisi untuk membuka jalan bagi politisi ultranasionalis menjadi menteri pertahanan.
Dengan kesepakatan yang ditandatangani pada hari Rabu, Netanyahu akan mendapat dukungan dari 66 anggota parlemen termasuk dari Yisrael Beitenu.
Sedangkan New York Times menyebutkan, Lieberman, tokoh garis keras Israel itu sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum kepada pemimin Hamas, Ismail Haniya.
"Jika saya menteri pertahanan," kata Lieberman kepada warga di Beersheba, Israel selatan, "Saya akan memberikan Haniya waktu 48 jam" -- tenggat waktu untuk mengembalikan jenazah-jenazah tentara Israel yang dibunuh Hamas.
Masuknya partai Yisrael Beitenu menjadikan haluan pemerintah saat ini sebagai yang paling kanan dalam sejarah Israel, seperti dilaporkan BBC, Rabu (25/5/2016).
"Masuknya Partai Yisrael Beitenu adalah langkah penting bagi koalisi nasionalis untuk menjamin stabilitas," kata Yariv Levin, perunding Partai Likud dalam satu pernyataan.
Perkembangan ini ditentang oleh Moshe Yaalon, anggota Partai Likud pimpinan Netanyahu, yang diikuti dengan keputusan Yaalon untuk mundur dari jabatan menteri pertahanan, Jumat (20/5/2016)..
Yaalon, seorang purnawirawan jenderal, memperingatkan Israel telah diambil alih oleh 'elemen-elemen yang berbahaya dan ekstrem'.
Lieberman bukan wajah baru di pemerintahan karena pernah dua kali menjabat sebagai menteri luar negeri.
Sosoknya antara lain dikenal dengan berbagai komentar 'yang provokatif' terhadap Palestina. Lieberman pernah mengusulkan penggulingan Otoritas Palestina.
Beberapa pekan lalu ia mengancam akan membunuh pemimpin Hamas jika kelompok ini tidak mengembalikan jenazah tentara-tentara Israel yang tewas dalam perang Gaza pada 2014.
Lieberman menetap di sebuah permukiman Yahudi di kawasan pendudukan di Tepi Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.