The American Freedom Defense Initiative (AFDI) menyelenggarakan kontes itu dan menampilkan politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders, yang secara terang-terangan menyatakan anti-Islam. "Saya terkejut. Saya hanya berbicara setengah jam tentang kartun, Islam dan kebebasan berbicara dan saya baru saja meninggalkan tempat itu," kata Wilder kepada AFP dalam sebuah e-mail. "Ini merupakan serangan terhadap kebebasan kita semua!" tulis Wilders. Dia menambahkan bahwa dirinya telah aman bersama polisi.
Polisi mengatakan, dua pria itu melaju ke pusat kontes di Garland, Texas, dekat Dallas dan mulai menembak seorang petugas keamanan. "Sejumlah polisi Garland terlibat (baku tembak dengan) orang-orang bersenjata, yang keduanya ditembak dan tewas," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kota Garland. Petugas keamanan menderita luka yang "tidak mengancam jiwa," kata pernyataan itu.
Polisi mengatakan, mereka menduga kendaraan para pria bersenjata berisi "perangkat yang mudah terbakar" dan satuan penjinak bom telah berada di tempat kejadian.
Tidak dilaporkan apakah serangan itu terkait dengan pelaksaan konstes kartun tersebut.
AFDI menawarkan hadiah 10.000 dollar AS bagi pemenang kontes kartun yang disebut sebagai acara "kebebasan berbicara" itu.
Salah seorang pendiri AFDI dan aktivis politik Pamela Geller menyebut penembakan itu sebuah "perang melawan kebebasan berbicara." "Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menyerah kepada para monster ini? Perang sudah di sini," tulis Geller di situs webnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.