Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Danai Tim Penyelidik Khusus ISIS

Kompas.com - 04/09/2014, 10:39 WIB
LONDON, KOMPAS.COM - Sebuah tim penyelidik internasional yang didanai pemerintah Inggris tengah mengumpulkan bukti-bukti mengenai keterlibatan milisi Negara Islam atau ISIS dalam kejahatan kemanusiaan di Irak dan Suriah.

Dari informasi yang diperoleh BBC, tim tersebut menghabiskan waktu selama berbulan-bulan demi menyiapkan 400 dokumen tuntutan terhadap Abu Bakr al-Baghdadi dan para bawahannya dalam struktur organisasi ISIS.

Dokumen-dokumen itu menunjukkan mereka bertanggung jawab atas berbagai tindak kriminal, seperti penculikan, pemenggalan, penyaliban, dan penyiksaan.

“Yang kami buru ialah para petinggi Negara Islam karena para individu ini juga bertanggung jawab atas berbagai pembunuhan sama seperti mereka yang melakoni pembunuhan dengan tangan mereka sendiri. Para petinggi justru lebih bertanggung jawab karena mereka tidak membunuh satu atau dua orang. Mereka bertanggung jawab atas semua pembunuhan,” kata kepala tim penyelidik kepada BBC.

Dana

Sang kepala tim yang enggan disebutkan identitasnya ini mengaku mendapat dana dari pemerintah Inggris sebesar 43 ribu poundsterling (sekitar Rp 835 juta) saban bulan. Pemerintah Inggris pun menyediakan fasilitas di Suriah dan negara-negara di sekitarnya.

Sejauh ini, tim penyelidik tersebut telah mendapatkan sejumlah kotak berisi bukti-bukti berupa dokumen, usb stick, dan laporan saksi-saksi yang diselundupkan dari Suriah.

Bahkan mereka mengantongi hasil catatan rapat ISIS menit demi menit, seperti instruksi larangan tidur setelah pukul 07.30 kepada para anggota milisi di Provinsi Aleppo.

Tim penyelidik mengatakan jumlah anggota ISIS dari luar kawasan Irak dan Suriah telah bertambah sejak mendeklarasikan kekhalifahan pada musim panas lalu. Saat itu, kekuatan ISIS diprediksi mencapai 10 ribu orang. Kini, jumlahnya menjadi nyaris 30 ribu orang.

Keahlian anggota ISIS pun beragam. Milisi dari Tunisia dan Chechnya, misalnya, dipuji karena agresivitas dan pengalaman mereka dalam pertempuran.

Struktur

Dalam penyelidikan mereka, tim investigasi menemukan puncak struktur organisasi ISIS  ditempati Abu Bakr al-Baghdadi.

Di bawah Al-Baghdadi, terdapat dewan syariah, dewan penasihat atau dewan syura, dewan militer, dan dewan keamanan.

Struktur ini ditiru sama persis di tingkat provinsi. Pada posisi puncak ialah Wali atau gubernur. Lalu di bawahnya terdapat dewan syariah, dewan syura, dewan militer, dan dewan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com