Erich Priebke, mantan kapten SS, menjalani hukuman tahanan rumah di Roma setelah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 1998 terkait pembantaian di Gua Adeantine dekat Roma pada Maret 1944, yang menewaskan 335 warga sipil.
Sempat terjadi keributan kecil ketika cucu Priebke tiba membawa sebotol sampanye yang membuat para pengunjuk rasa berang.
"Memalukan. Memalukan," para pengunjuk rasa berteriak-teriak.
"Ini sebuah provokasi! Dia datang membawa sampanye!" kata seorang pengunjuk rasa.
Situasi panas di seputar ulang tahun Priebke, yang tak pernah menyatakan rasa penyesalan atas perbuatannya, semakin memuncak dengan sejumlah poster yang isinya memuji-muji Priebke.
"Selamat ulang tahuan Kapten Priebke," begitu isi salah satu poster yang dipasang kelompok Komunitas Militan Tiburtina. Demikian laporan harian Corriere della Sera.
Organisasi yang mewakili mantan gerilyawan Perang Dunia II, ANPI, mengatakan, kantornya dikotori grafiti lambang-lambang swastika Nazi dan berbagai kalimat yang mendukung Priebke.
Pada Maret 1944, Priebke memimpin pasukan SS yang mengeksekusi 335 warga sipil sebagai pembalasan atas tewasnya 33 prajurit Jerman oleh kelompok pemberontak di dekat Roma.
Setelah perang berakhir, Priebke sempat kabur ke Argentina, tetapi kemudian dideportasi ke Italia setelah meladeni wawancara dengan sebuah stasiun televisi AS dan mengakui perannya dalam pembantaian yang disebutnya sebagai hukuman untuk "teroris".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.