Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2020, 18:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TALITSA, KOMPAS.com - Seorang ibu di Rusia dituduh membunuh bayinya yang baru lahir dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci yang tengah berputar.

Perempuan yang disebut hanya bernama Nadezhda Z itu melahirkan anak keempatnya secara prematur pada pekan lalu, demikian laporan media lokal.

Baca juga: Ditahan karena Bunuh Bayi, Pasangan Ini Ingin Menikah di Kantor Polisi

Dilansir Daily Mirror Minggu (26/1/2020), suami Nadezhda, Denis, menemukan istrinya dalam keadaan berlumuran darah, dan segera memanggil ambulans.

Polisi yang juga dipanggil ke kediaman pasangan itu di Talitsa, Sverdlovsk, Rusia, kemudian menyatakan bayi Nadezhda tewas setelah dimasukkan ke mesin cuci.

Nadezhda, yang dirawat karena mengalami luka setelah kejadian itu mengungkapkan, bayi yang tewas itu baru saja dia lahirkan.

Temannya mengaku terkejut dengan kabar itu, dan menuturkan bahwa Nadezhda merupakan "ibu yang baik", dan populer sebagai penata rambut.

Ibu berusia 31 tahun itu diketahui mempunyai putra dari pernikahan sebelumnya. Adapun bersama Denis, Nadezhda dilaporkan memiliki dua putri.

"Nadezhda adalah seorang pekerja keras sekaligus ibu yang penyayang," ucap sang teman, Elena Firtseva, kepada harian Komsomolskaya Pravda.

"Bayi ini seharusnya menjadi anak keempatnya. Tidak mungkin dia akan melakukan pembunuhan itu, apalagi caranya sangat kejam," ujarnya.

Sementara teman Nadezhda lain saat diwawancarai E1 mengatakan, dia terakhir melihatnya saat hamil, dan tidak memercayai kabar tersebut.

"Mungkin keluarga itu kadang terlibat pertengkaran. Namun mereka tidak pernah menunjukkannya. Saya tidak berpikir dia bakal membunuh anaknya sendiri," paparnya.

Baca juga: Ibu Bunuh Bayi di Bandung, Mengapa Orangtua Tega Akhiri Hidup Anaknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com