Namun, Garda dilaporkan tidak siap memberi tahu Rouhani dan pejabat pemerintah lainnya. Mereka merujuk kepada alasan keamanan.
Menurut mereka, jika langsung mengumumkan mereka salah, maka akan timbul keraguan terhadap operator sistem pertahanan.
"Jika kami mengatakan ini, sistem pertahanan kami akan menjadi lumpuh, dan orang-orang kami akan menurun semangatnya," papar Hajizadeh.
Setelah dua hari bersikukuh tak menembak pesawat Ukraina, Rouhani akhirnya mengetahui fakta sebenarnya pada 10 Januari.
Dia mendesak agar militer segera mengumumkan kebenarannya. Bahkan, dia mengancam bakal mengundurkan diri jika tidak ada tindakan.
Akhirnya pada 11 Januari, militer pun mengakui kesalahannya, dengan Rouhani berkicau bahwa investigasi akan terus dilanjutkan untuk menemukan pelakunya.
Baca juga: Jatuhnya Pesawat Ukraina Jadi Bencana bagi Sektor Pariwisata Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.