WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan penyakit kejiwaan sebagai penyebab penembakan massal yang terjadi di Odessa dan Midland, Texas.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Seth Ator memberondongkan senapan serbu AR-15 di jalanan dan mengakibatkan 7 orang tewas, dengan 22 lainnya terluka.
Baca juga: Rencanakan Penembakan Massal, Seorang Koki Hotel Ditahan Polisi
Berbicara kepada awak media di luar Gedung Putih, Trump memuji first reponders yang sigap merespons laporan, dan menembak mati Ator sebelum beraksi lebih jauh.
"Ini adalah problem besar. Penyakit kejiwaan yang besar," kata Trump seraya menambahkan, si pelaku penembakan massal merupakan "orang yang sangat sakit".
Dilansir NBC News Minggu (1/9/2019), dia juga berargumen insiden di Midland dan Odessa menunjukkan belum ada perkembangan soal bagaimana politisi menelurkan UU pengetatan senjata.
Presiden 73 tahun itu mengaku dia sudah berbicara dengan senator dan anggota House of Representatives baik dari Republik maupun kalangan oposisi Demokrat.
"Ini belum mengubah keadaan. Kami membahas paket kebijakan itu dan mari lihat bagaimana hasilnya. Terlepas dari apa yang terjadi di Texas," katanya.
Trump juga menambahkan bahwa pemeriksaan latar belakang yang diperketat dalam tujuh tahun terakhir nyatanya tidak menurunkan tragedi penembakan massal.
Sementara dalam konferensi pers, Gubernur Texas Greg Abbott mendesak perlunya produk legislasi untuk menurunkan angka kekerasan bersenjata di AS.
"Saya sudah terlalu banyak hadir dalam acara berkabung seperti ini. Saya sudah lelah dengan banyaknya warga saya yang berduka," ucap Abbott dikutip AFP.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.