"Selain itu juga tidak ada infrastruktur untuk pembersihan nuklir di wilayah tersebut," ujar Alimov menambahkan.
Reaktor terapung tersebut diangkut menggunakan kapal berbobot 21.000 ton dan memiliki dua unit reaktor dengan kapasitas masing-masing 35 megawatt.
Reaktor tersebut akan dioperasikan oleh 69 awak dan berlayar dengan kecepatan antara 3,5 hingga 4,5 knot (sekitar 6-7 kilometer per jam.
Alimov beranggapan, proyek reaktor terapung adalah sebuah kesalahan, karena kota Chukotka, yang menjadi tujuan reaktor tersebut, memiliki wilayah yang luas dan memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit tenaga angin.
"Pembangkit tenaga nuklir terapung adalah cara yang terlalu berisiko dan terlalu mahal untuk menghasilkan listrik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.