Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2019, 16:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Merupakan rumah bagi tiga juta spesies hewan dan tumbuhan serta satu juta suku asli, Amazon kini mengalami kebakaran hutan terburuk yang pernah terjadi.

Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) NASA merilis citra satelit yang memperlihatkan asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Amazon, dilansir Daily Mirror Rabu (21/8/2019).

Citra satelit Aqua milik NASA menunjukkan sejumlah titik api yang muncul di Negara Bagian Rondonia, Amazonas, Para, dan Mato Grosso sepanjang 11-13 Agustus 2019.

Baca juga: Presiden Brasil Tuduh NGO sebagai Penyulut Kebakaran Hutan Amazon

"Di region Amazon, kebakaran hutan merupakan hal yang langka di tahun ini karena iklim yang basah mencegah nyala api dan penyebarannya," terang NASA.

Namun NASA melanjutkan, titik api bisa semakin besar pada Juli hingga Agustus karena munculnya musim kemarau, yang dipakai petani untuk membuka lahan.

"Banyak petani menggunakan api untuk mempertahankan tanah pertanian atau membuka lahan di padang rumput, maupun untuk tujuan lain," demikian keterangan NASA.

Badan antariksa itu melanjutkan, aktivitas pembakaran yang dilakukan oleh para petani bakal mencapai puncaknya awal September, dan kebanyakan berhenti di November.

Berdasarkan laporan Institut Nasional Penelitian Angkasa (INPE), 72.843 kebakaran hutan terdeteksi, dengan 9.507 di antaranya tercatat pada pekan lalu.

Merujuk data Pusat Data Global Fire Emissions, secara keseluruhan kebakaran di Amazonas dan Rondonia melampaui rata-rata jika dibandingkan 15 tahun silam.

Badan Nasional Oseanik dan Atmosfer (NOAA) juga mempublikasikan citra satelit mengenai peristiwa yang sama dari satelit mereka yang bernama NOAA-20.

"Asap ini menyerap cahaya matahari. Tidak hanya mencegahnya mencapai tanah, tetapi juga mendinginkan permukaan dan memanaskan atmosfer serta mencegah terbentuknya awan," papar NOAA.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menjadi sorotan setelah menuduh organisasi non-pemerintah (NGO) sengaja menyulut kebakaran demi merusak reputasi pemerintahannya.

"Kejahatan sudah terjadi. Sebab yang mereka minta hanyalah uang," kata presiden yang mulai menjabat di Negeri "Samba" sejak 1 Januari 2019 ini.

"Apa tujuan mereka? Tidak lain adalah untuk memberikan masalah bagi pemerintahan Brasil," demikian komentar yang keluar dari presiden 64 tahun itu.

Ketika ditanya apa dia mempunyai bukti atas omongannya, Bolsonaro berkilah dia belum membuat "pernyataan tertulis", dan menambahkan "bukan begitu caranya".

Baca juga: Suhu Capai 35 Derajat, BMKG Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com