Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintang YouTube Usia 6 Tahun Ini Beli Gedung Seharga Rp 153 Miliar di Korsel

Kompas.com - 26/07/2019, 17:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Asia One

SEOUL, KOMPAS.com - Seorang bocah enam tahun di Korea Selatan (Korsel) yang merupakan bintang YouTube dilaporkan membeli gedung seharga 11 juta dollar AS, atau Rp 153,9 miliar.

Bocah bernama Boram itu merupakan salah seorang bintang YouTube dengan jumlah subscribers mencapai 31 juta dari dua kanalnya, Boram Tube ToysReview dan Boram Tube Vlog.

Baca juga: 5 Fakta Kimi Hime, YouTuber yang Dianggap Vulgar oleh Kemenkominfo

Dilansir Asia One Jumat (26/7/2019), warganet di YouTube menjadi penasaran akan kegemasan Boram ketika mengomentari mainan maupun tentang keluarganya.

Dua kanalnya itu dilaporkan memberikannya pendapatan bulanan hingga 4,2 juta dollar AS, atau sekitar Rp 58,7 miliar sejak dia aktif pada 2016 silam.

Menurut pemberitaan Maeil Business Newspaper, keluarga Boram membeli gedung lima lantai di Gangnam yang merupakan distrik termahal di ibu kota Korsel itu.

Pada 2017, organisasi Save The Children mengajukan tuntutan kepada orangtua Boram karena mengunggah film soal situasi yang bisa memperlihatkan kesedihannya.

Video yang dimaksud adalah skenario di mana bintang YouTube itu diminta berpura-pura sedang mencuri uang dari dompet ayahnya, atau sedang melahirkan.

Menurut laporan media Korsel The Korea Herald, Pengadilan Keluarga Seorang kemudian memperkuat tuduhan yang dilayangkan organisasi amal itu kepada keluarga Boram.

Boram bukan merupakan satu-satunya anak yang disorot. April lalu di China, beredar video seorang ibu yang menendang bocah umur tiga tahun, dan menimbulkan kemarahan netizen.

Niuniu yang dikenal sebagai model anak-anak di sana dilaporkan ditendang dalam sebuah sesi pengambilan foto karena dia diberitakan "terlalu lemah tampil".

Ibu Niuniu kemudian meminta maaf dan menyebut dia tidak berniat menyakiti anaknya. Dia juga berkilah tak bergantung kepada pendapatan sang anak karena suaminya juga bekerja.

Namun warganet setempat tidak sepenuhnya percaya dengan perkataannya, dan mulai mempertanyakan tentang penerapan hukum bagi anak-anak yang dipaksa bekerja.

Baca juga: Pelaku Pelemparan Bom Molotov Magelang Belajar dari YouTube

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com