DELHI, KOMPAS.com - India telah menandatangani pembelian rudal anti-tank dengan Rusia, yang akan digunakan untuk mempersenjatai armada helikopter serang Mi-35 mereka.
Pembelian senjata yang bertujuan menghalangi Pakistan itu dilakukan di bawah ketentuan pertahanan darurat.
Kesepakatan pembelian rudal "Strum Ataka" buatan Rusia bernilai 29 juta dollar AS atau sekitar Rp 409 miliar itu tercapai berkat keputusan baru yang mempercepat pembelian senjata.
"Kesepakatan untuk memperoleh rudal anti-tank Strum Ataka telah ditandatangani dengan Rusia, di bawah klausa darurat yang memungkinkan rudal dipasok dalam jangka waktu tiga bulan usai penandatanganan kontrak," kata sumber pemerintah dikutip kantor berita ANI.
Baca juga: Angkatan Udara India Terima Helikopter Apache Pertama Buatan AS
Kesepakatan pembelian itu menandai langkah terbaru India dalam memodernisasi persenjataannya menyusul konfrontasi militer yang terjadi dengan Pakistan pada Februari lalu.
India selama ini telah mengoperasikan helikopter tempur buatan Rusia Mi-35. Namun Angkatan Udara India (IAF) juga telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat, untuk pembelian helikopter serang Apache Guardian.
India telah memesan sebanyak 22 unit helikopter AH-64E Apache dari AS dalam kesepakatan senilai 1,4 miliar dolar AS yang ditandatangani pada September 2015.
Penyerahan satu unit pertama telah dilakukan pada 10 Mei lalu, dan selanjutnya pengiriman pertama diharapkan dapat dilakukan pada bulan Juli ini.
Berbeda dengan Mi-35 yang dirancang untuk mampu mengangkut pasukan ke wilayah yang dipertahankan, helikopter serang Apache yang dikendalikan oleh dua pilot mampu melancarkan serangan dalam pertempuran taktis.
"Penambahan helikopter AH-64E(I) adalah sebuah langkah signifikan menuju modernisasi armada helikopter Angkatan Udara India," kata kementerian pertahanan India dalam pernyataannya.
Sebelumnya, India telah mengumumkan pada awal Juni lalu bahwa mereka akan membeli 100 unit bom pintar dari Israel senilai 43,2 juta dollar AS atau Rp 609 miliar.
Bom yang sama telah digunakan dalam serangan terhadap dugaan kompleks teroris di Pakistan yang memicu bentrokan pada bulan Februari.
Baca juga: Diperingatkan AS soal Pembelian S-400, Ini Jawaban India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.