KOMPAS.com - Dunia penerbangan tak hanya didominasi oleh pesawat terbang. Ada juga moda transportasi lain yang digunakan seperti balon udara dan helikopter.
Salah satu ciri khas dari helikopter adalah memiliki baling-baling untuk mempermudahnya terbang dan mendarat. Berbeda dengan moda transportasi udara lainnya, helikopter memiliki keunggulan bisa mendarat dan lepas landas secara vertikal.
Sejarah awal perkembangan helikopter sudah ada sejak 1900-an. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa menerbangkan benda dengan konsep menggunakan baling-baling. Namun, percobaan ini kerap kali gagal.
Setelah perjalanan percobaan terbang, helikopter berhasil terbang pada 26 Juni 1936. Helikopter tersebut bernama Focke-Wulf Fw 61 yang berhasil mengudara.
Dilansir dari Britannica, helikopter tersebut diterbangkan pilot bernama Ewald Rohlfs. Dia berhasil memacu helikopter tersebut dengan ketinggian 2.499 meter selama kurang lebih 1 jam 20 menit di udara.
Helikopter tersebut mampu terbang dengan kecepatan hingga 109 kilometer per jam. Selama uji coba, Focke-Wulf Fw 61 mampu berkeliling Jerman sejauh ratusan kilometer.
Pencapaian ini menjadikannya sebagai helikopter pertama yang berhasil terbang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pendaratan Pesawat Pertama di Kutub Utara..
Tak lama setelah pengembangan awal, dia mendapatkan pesanan untuk membuat prototipe awal yang dikenal dengan Fw 61. Bentuk dari helikopter ini seperti pesawat pada umumnya.
Helikopter ini hanya bisa dikemudikan oleh satu orang pilot, denga panjang sekitar 7,3 meter dan lebar 2,65 meter. Selain itu, helikopter menggunakan mesin Bramo Sh14A 7 yang mampu menghasilkan hingga 160 tenaga kuda.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan