TEL AVIV, KOMPAS.com - Sebuah peringatan palsu serangan roket secara tiba-tiba tersiar saat semifinal kontes menyanyi, Eurovision, pada Selasa (14/5/2019) malam, yang diselenggarakan di Israel.
Malam semifinal kontes menyanyi Eurovision 2019 disiarkan secara online oleh stasiun penyiaran Israel, KAN.
Namun di tengah acara, mendadak muncul sebuah citra satelit yang menunjukkan lokasi kota di tepi laut yang kemudian tertutup kepulan asal, yang tampak seperti akibat serangan roket.
Selanjutnya, muncul pesan dalam bahasa Inggris yang menyerupai peringatan resmi oleh militer Israel tentang serangan yang akan datang dan didahului suara sirine.
Namun peringatan yang sama tidak ditampilkan dalam tayangan siaran televisi reguler. Diduga siaran online itu telah diretas untuk secara sengaja menampilkan peringatan palsu tersebut.
Baca juga: Viral soal Kabar Server Diretas Komunis China, Ini Kata KPU
Pihak perusahaan penyiaran publik, KAN, telah menuding kelompok Hamas, yang memegang kendali di Gaza, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam serangan siber itu.
"Pada satu titik, telah terjadi pengabilalihan, yang tampaknya dilakukan oleh Hamas, terhadap siaran digital kami," kata ketua KAN, Eldad Koblenz, dikutip AFP, Rabu (15/5/2019).
"Namun serangan peretasan tersebut dapat teratasi dalam hitungan menit. Saya rasa itu adalah kemenangan tercepat Israel atas Hamas sepanjang sejarah," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan radio militer Israel.
Israel menjadi tuan rumah ajang kontes Eurovision ke-64 tahun ini setelah kemenangan penyanyi asal Israel, Netta Barzilai, dalam ajang tahun lalu yang diselenggarakan di Portugal.
Namun peningkatan ketegangan dan kekerasan lintas perbatasan antara Israel dengan Gaza beberapa waktu lalu telah memunculkan kekhawatiran akan kontes yang mungkin menjadi sasaran serangan teror.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.