Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Peta yang Mengubah Dunia...

Kompas.com - 15/04/2019, 15:32 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Benua Afrika digambarkan sebagai daerah yang kecil dengan danau yang luas di tengahnya.

Terlepas dari bentuk itu, Da Ming Hun Yi Tu sering disebut sebagai peta yang menunjukkan Afrika dengan ujung selatan yang bisa dilayari sama seperti Tabula Rogeriana.

6. Peta Dunia Waldseemuller

Peta Dunia Waldseemuller digambarkan oleh Martin Waldseemuller pada 1507. Dalam peta ini menggambarkan dunia sebagai daratan yang berada di Samudra Pasifik dan sisi baratnya. Lebih lanjut lagi, peta ini sebagai awal pembuatan peta Amerika.

Martin Waldseemuller bekerja sama dengan Matthias Ringmann mengembangkan peta ini untuk menghormati navigator Italia, Amerigo Vespucci. Nama Amerika sendiri diambil dari nama Amerigo.

Peta ini terdiri dari 12 potongan kayu dan menggabungkan banyak penemuan terbaru oleh penjelajah Eropa.

Pada 2003, Library of Congress di AS membeli satu-satunya salinan yang masih dengan 10 juta dollar AS.

7. Peta Dunia Mercator

Peta MercatorHistory Peta Mercator

Peta ini digambarkan oleh karografer asal Jerman bernama Flemish Gerardus pada 1596. Dia mencoba menggambar bentuk bumi yang bulat pada selembar kertas datar persegi panjang.

Fitur ini membuat proyeksi Mercator sangat berharga bagi pelaut, yang dapat menggunakannya untuk berlayar dalam garis lurus.

Dalam peta ini, Greenland dan daerah kutub tampak lebih besar dari pulau lainnya. Sementara, Afrika dan Amerika Selatan terlihat lebih padat.

Peta ini tetap merupakan perlengkapan atlas sampai abad ke-20, ketika para kritikus mulai mengecamnya karena tidak akurat.

Meski masih digunakan sebagai bantuan navigasi, sejak itu sebagian besar telah digantikan oleh peta yang lebih modern, yang berbentuk oval.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com