ALBANY, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Chicago, Amerika Serikat, menuntut perusahaan hotel ternama, Hilton Worldwide, sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Pasalnya, perempuan itu mengklaim seorang karyawan hotel merekamnya dengan kamera tersembunyi saat sedang telanjang di kamar mandi.
Diwartakan CNN, Kamis (5/12/2018), perempuan yang mengidentifikasi namanya sebagai Jane Doe mengaku, karyawan tersebut mencoba memerasnya usai mengunggah video tersebut ke berbagai situs porno.
Baca juga: Lumpuh karena Tertimpa Anjing, Seorang Wanita Gugat Pemilik Bangunan
Jane Doe baru lulus dari sekolah hukum pada 2015, lalu menginap di Hampton Inn and Suites di Albany, New York.
Namun, dia tidak menyangka ada kamera tersembunyi terpasang pada kamar mandi kamarnya.
"Saat Anda memasuki kamar hotel, Anda mengharapkan privasi dan keamanan," ucapnya.
"Dalam kasus saya, kedua hal itu telah dirampas dari saya," imbuhnya.
Awalnya dia tidak menyadari telah direkam hingga akhirnya tiga tahun kemudian, tepatnya pada September lalu.
AFP melaporkan, Jane Doe mendapat e-mail berisi tautan untuk mengarahkannya pada situs porno. Ternyata, videonya diunggah di situs tersebut dengan menyertakan nama lengkapnya.
Seseorang itu kemudian mengirim banyak e-mail ancaman, dengan klaim mengetahui di mana dia menempuh pendidikan tinggi dan bekerja.
Jane Doe tidak menanggapai ancaman tersebut, namun video makin banyak diunggah ke banyak situs porno, bahkan dikirim ke teman-teman, kolega, dan mantan teman sekelasnya.
Pemeras juga menuntut pembayaran segera senilai 2.000 dollar AS atau Rp 29 juta, lalu 1.000 dollar AS per bulan selama setahun.
Baca juga: Kelompok Pemuja Setan Gugat Netflix soal Patung Dewa Kepala Kambing
Juru bicara Hampton Inn mengaku terkejut dengan kasus tersebut. Namun, manajemen meyakini tidak ada alat perekam apa pun yang ditemukan.
"Keselamatan dan keamanan tamu kami adalah prioritas utama, dan kami dengan tegas tidak membenarkan segala bentuk pelanggaran privasi," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Hotel baru renovasi total. Selama proses itu, tidak ada alat perekam yang ditemukan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.