Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tarian Maumere Tutup Pertunjukan Malam Budaya di Athena...

Kompas.com - 31/08/2018, 21:47 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

ATHENA, KOMPAS.com - Guyuran hujan sejak pagi di Kota Athena, Yunani, tidak menghalangi niat warga untuk datang ke acara Indonesian Cultural Night: The Journey to the Diversity of Indonesia, pada 28 Agustus 2018 lalu.

Acara yang berlangsung di teater terbuka Attiko Alsos tersebut dihadiri tak kurang dari 200 penonton yang terdiri dari kalangan korps diplomatik, friends of Indonesia, masyarakat Yunani dan warga asing.

Tak lupa, -tentu saja, masyarakat Indonesia yang tinggal di "Negeri Para Dewa" ini.

Duta Besar Ferry Adamhar yang meresmikan pembukan malam budaya tersebut. Sebab, kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Region of Attica.

Baca juga: Cerita Warga Rantau RI di Athena, Izin Cuti demi Upacara Bendera

Pertunjukan dimulai dengan penampilan tari Saman dan Tarek Pukat oleh Sanggar Tari Lingkung Seni Tradisional (Listra) Universitas Parahyangan, Bandung.

Tarian yang dikenal di luar negeri dengan sebutan "thousand hand" tersebut dan juga sempat disuguhkan secara kolosal pada pembukaan Asian Games 2018 di Senayan, menuai decak kagum.

Penonton pun terlihat semakin terbawa suasana gembira, saat anak-anak Indonesia dan Yunani menari tari payung bersama.

Tarian melayu yang dibawakan dengan kepolosan anak- anak menjadikan para penonton tertawa lepas. Suasana yang sempat dirundung kekhawatiran akan turunnya hujan, mendada sirna.

Baca juga: Cincin Tahunan Pohon Ungkap Misteri Hancurnya Peradaban Minoa di Yunani

Sesuai dengan tema mengenai keberagaman di Indonesia, dalam kegiatan tersebut sanggar tari Listra Unpar juga menampilkan berbagai macam tarian dan musik daerah Indonesia.

Ada Ketuk Tilu (Jawa Barat), Merak Dance (Jawa Barat), Tari Darangan Tanan Baupang (Kalimantan), Tari Truna Smara Sekar (Jawa Barat & Bali), dan Gamelan (Musik Tradisional Indonesia).

Lalu ada pula Topeng Klana Slangit (Jawa Barat), Cendrawasih (Bali), Rampak Kendang (Jawa Barat), serta  penampilan Tari Piring (Sumatera Barat).

Juga ada suguhan puisi dari Alumni Program Darmasiswa yang telah belajar seni dan budaya selama satu tahun di Indonesia.

Nah, sebagai suguhan pamungkas, Tarian Maumere dibawakan oleh tim penari Listra dan diikuti oleh Duta Besar RI, Duta Besar Filipina, dan kalangan korps diplomatik, serta sejumlah penonton.

Sebelumnya pada tanggal 19-27 Agustus 2018, Listra telah mewakili Indonesia pada 56th Lefkas International Folklore Festival di lefkada Yunani.

Baca juga: Menjadi Model di Pagi Hari, Menjadi Medium Para Dewa di Malam Hari

"Saya sangat senang bisa mendapatkan kesempatan datang ke sini," begitu kata Katerina Lianou, salah satu penonton yang juga alumni Program Darmasiswa tahun 2017/2018 dari ISI Yogyakarta.

"Kelompok Listra dengan tarian dan kostumnya, sungguh memberikan gambaran yang konkret tentang kekayaan dan keragaman budaya Indonesia," ungkapnya.

Kegiatan Indonesian Cultural Night: the Journey to the Diversity of Indonesia merupakan bagian dari rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-73.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com