Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Minta Dunia Terus Menekan Korut

Kompas.com - 04/08/2018, 11:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, meminta komunitas internasional mempertahankan tekanan kepada Korea Utara (Korut).

Pernyataan itu dia sampaikan setelah PBB mengeluarkan laporan bahwa Korut mendapatkan minyak ilegal untuk bahan bakar program nuklirnya.

Dilanasir AFP Sabtu (4/8/2018), dalam laporan setebal 62 halaman itu, Korut diduga melakukan pelanggaran untuk ekspor hasil laut, batu bara, dan biji besi.

Baca juga: Menlu AS Bakal Desak Negara ASEAN Terapkan Sanksi PBB pada Korut

Selain itu, beredar laporan bahwa Pyongyang masih melanjutkan membangun rudal, dan para pejabat tinggi di sana tak terpengaruh dengan sanksiitu.

Dalam pidatonya di Forum Regional ASEAN, Pompeo menekankan bahwa penting bagi negara lain untuk menerapkan sanksi PBB kepada Korut.

Sebab, hanya dengan tekanan itu, maka komitmen denuklirisasi yang dicanangkan oleh Korut bakal terlaksana.

"Saya harus mengatakannya di forum ini, dunia harus bersatu untuk dapat melihatnya (denuklirisasi) terjadi," tegas Pompeo.

Dia mengatakan terdapat laporan Rusia melakukan joint venture, dan memberikan visa kerja kepada warga Korut.

"Jika laporan tersebut akurat, maka jelas mereka (Korut) melakukan pelanggaran terhadap sanksi dari PBB," ulas Pompeo.

Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu menyatakan jika dunia bersatu, maka Pemimpin Korut Kim Jong Un bakal berkomitmen melakukannya.

Denuklirisasi merupakan salah satu dari bagian kesepakatan antara Kim dengan Presiden AS Donald Trump saat bertemu di Singapura 12 Juni lalu.

Selain denuklirisasi, kesepakatan lain adalah Kim setuju menyerahkan kerangka tentara AS yang hilang saat Perang Korea 1950-1953.

Baca juga: Korut Bangun Rudal Balistik Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com