Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Bangun Rudal Balistik Baru

Kompas.com - 31/07/2018, 10:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) dilaporkan kembali mengerjakan rudal balistik secara diam-diam.

Kabar itu dihembuskan seorng pejabat anonim Amerika Serikat (AS) kepada Washington Post via BBC Selasa (31/7/2018).

Baca juga: Berlindung dari Rudal Korut, Jepang Beli Sistem Radar Bikinan AS

Dalam laporan tersebut, Korut mengerjakan satu atau dua rudal balistik antar-benua (ICBM) di fasilitas Sanumdong dekat Pyongyang.

Fasilitas itu merupakan tempat di mana Korut memproduksi ICBM Hwasong-15 yang diklaim mampu menjangkau daratan utama AS.

Sementara Reuters memberitakan dari citra satelit, terlihat kendaraan lalu-lalang, namun tidak tampak adanya pembangunan rudal.

"Kami masih belum tahu sampai di mana pembangunan rudal tersebut," kata pejabat AS itu seperti dilansir Reuters via BBC.

Laporan dari The Post dan Reuters bukan kali pertama bahwa Korut terus melanjutkan program persenjataannya.

Pada akhir Juni, laporan dari intelijen yang bocor menyatakan Pyongyang masih terus menjalankan pabrik pengayaan uranium yang menjadi bahan bakar nuklir.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberi tahu Senat bahwa pabrik Korut terus memproduksi material fisil untuk membuat senjata nuklir.

Laporan tersebut dilaporkan BBC menimbulkan keraguan akan dampak nyata dalam pertemuan Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura, 12 Juni lalu.

Dalam pertemuan itu, Kim sepakat untuk melakukan denuklirisasi yang kemudian dibalas Trump dengan menangguhkan latihan militer AS dengan Korea Selatan (Korsel).

Di Washington, Trump panen kritikan karena dia memberi terlalu banyak kelonggaran tanpa mendapatkan komitmen konkret dari Kim.

Baca juga: Balas Uji Coba Bom Korut, Korsel Tembakkan Rudal Balistik Hyunmoo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com