Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2018, 13:44 WIB

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru meminta Australia meminta untuk mengganti benderanya karena sangat mirip.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Perdana Menteri, Winston Peters, seperti diberitakan Newsweek Rabu (25/7/2018).

Bendera kedua negara sama-sama berwarna dasar biru, dengan lambang Union Jack berada di sudut kiri atas.

Baca juga: Mural Bendera Malaysia yang Salah Kemudian Jadi Viral Telah Diperbaiki

Bedanya, Australia memiliki lima Southern Cross berwarna putih, dengan satu Southern Cross besar berada di bawah Union Jack.

Sedangkan bendera Selandia Baru mempunyai empat lambang Southern Cross yang berwarna merah.

Ilustrasi Bendera Australia.Thinkstock Ilustrasi Bendera Australia.

Peters yang menggantikan PM Jacinda Arden karena cuti melahirkan itu sebelumnya sempat mengemukakan pendapat serupa pada 2016.

Pada saat itu, orang sering mengira bahwa bendera Selandia Baru meniru Australia. Padahal menurut Peters, mereka lebih dahulu yang menerapkan bendera itu.

Dia merujuk kepada fakta sejarah bahwa Selandia Baru mengadopsi bendera itu pada 1902. Sementara Negara Kanguru baru mengibarkannya di 1954.

"Sejak awal kami pemilik bendera itu sebelum ditiru Australia. Mereka harus mengubah bendera itu untuk menghormati fakta sejarah," ujar Peters.

"Banyak orang berargumen bendera kami terlalu mirip Australia. Jadi, jika Canberra mengubahnya, maka bendera bakal kembali menjadi yang unik," lanjutnya.

Pada 2016, rakyat Selandia Baru sempat melaksanakan referendum perlukah mengubah bendera. Hasilnya, 56,6 persen masih ingin menggunakan bendera lama.

Sedangkan 43,3 warga Negeri "Kiwi" itu menginginkan agar pemerintah mengusulkan adanya bendera baru dengan daun pakis berwarna perak.

Baca juga: Bendera Bertiang Bambu yang Melawan Kekuatan Jempol Netizen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com