LONDON, KOMPAS.com - Intelijen dan polisi Inggris dilaporkan pakai anak-anak dalam operasi rahasia melawan teroris, geng, maupun pedagang narkoba.
Sebagaimana diberitakan oleh The Guardian Kamis (19/7/2018), temuan tersebut dipaparkan oleh komite di Majelis Tinggi (House of Lords).
Temuan itu membangkitkan peringatan terkait rencana pemerintah untuk memberi keleluasaan dinas rahasia menggunakan anak.
Baca juga: Terduga Mata-mata Rusia Tawarkan Seks demi Masuk Organisasi Penting AS
Ketua komite, Lord Trefgarne, mengatakan beberapa dari mata-mata anak tersebut berusia di bawah 16 tahun.
Mereka biasanya mendapat waktu satu bulan untuk melakukan operasi penyamaran. Namun, dilaporkan durasinya bakal ditambah menjadi empat bulan.
Tujuannya adalah menghapus kewajiban badan rahasia memperbarui otorisasi jika si agen rahasia cilik belum mendapat info dalam waktu satu bulan.
Koresponden Home Office berujar, menggunakan tekanan kepada sumber intelijen rahasia (CHIS) terbukti kurang tepat.
"Kami sangat khawatir jika menempatkan anak untuk menyamar dalam waktu lama bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik," kata Trefgarne.
Ucapan Trefgarne kemudian mendapat tanggapan dari Menteri Home Office, Ben Wallace, yang berkata kementeriannya punya alasan menggunakan anak-anak.
Intelijen berusia muda mempunyai "akses unik" untuk memperoleh informasi, terutama yang berkaitan dengan anggota geng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.