TEL AVIV, KOMPAS.com - Angkatan Udara Israel mengumumkan tiga jet tempur F-35 baru yang mereka pesan telah mendarat di pangkalan militer.
Diwartakan Times of Israel Senin (25/6/2018), jet tempur yang dikenal dengan nama Ibrani Adir, berarti Yang Terkuat, itu mendarat di Pangkalan Nevatim.
AU Israel (IAF) menyebut jet tempur siluman generasi kelima itu mendarat di pangkalan yang terletak di selatan Israel itu Minggu siang (24/6/2018) waktu setempat.
Baca juga: Israel Gunakan Jet Tempur Termahal AS F-35 dalam Operasi Sungguhan
Dengan kedatangan tiga F-35, IAF melansir total Israel memiliki 12 pesawat dan telah membentuk Skuadron Golden Eagle.
"Dalam waktu dekat, jet tempur F-35 tersebut bakal berpartisipasi dalam kegiatan operasional angkatan udara," kata IAF dalam pernyataan resmi.
Israel mulai menerima F-35 dari Amerika Serikat (AS) sejak Desember 2016 dari total 50 unit yang sudah disepakati.
Untuk mendapatkan 50 unit tersebut, Israel harus menggelontorkan 7,2 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 101,7 triliun.
Pada 22 Mei lalu, Komandan IAF Mayjen Amikam Norkin mengklaim Israel adalah negara pertama yang menggunakan F-35 dalam operasi sungguhan.
Norkin menunjukkan sebuah gambar yang memperlihatkan F-35 di Beirut, Lebanon, dan menyatakan pesawat itu sudah melakukan serangan di dua tempat berbeda.
"F-35 bukanlah mainan. Pesawat ini adalah pengubah keadaan Nantinya, kami berencana menambah pembelian kami menjadi 75 unit," kata Norkin.
Pesawat buatan pabrikan senjata Lockheed Martin itu disebut sebagai program termahal yang pernah dibuat oleh Negeri "Paman Sam".
Sebab, hingga masa program berakhir pada 2070 mendatang, AS total harus mengeluarkan dana sebssar 1.508 triliun dolar AS.
Pesawat dengan kecepatan maksimal hingga 1,6 Mach, setara dengan 1.960 km per jam tersebut menuai kritikan baik dari AS maupun sekutunya.
Sebab, harga pesawat tersebut dianggap mahal, yakni mencapai 100 juta dolar, atau sekitar Rp 1,4 triliun, per unit.
Sebuah blog militer terkemuka pada 2015 mengulas kelemahan F-35. Dikatakan bahwa jet tersebut tidak mampu melakukan manuver.
F-35 tidak bisa mengalahkan F-16 Fighting Falcon dalam pertempuran jarak dekat. Pesawat itu juga mempunyai masalah soal keterbatasan pandangan pilot.
Analis menyatakan, karena pengembang terlalu memperhatikan sistem siluman, diyakini efektivitas F-35 dalam pertempuran udara menjadi tereduksi.
Baca juga: Israel Beli Lagi 17 Jet Tempur Canggih F-35 dari AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.