Mereka kemudian dipertemukan lewat sebuah video chat dan lewat percakapan itu semakin terang bahwa pasangan usia lanjut itu adalah orangtua kandung Lin.
Dalam percakapan itu, Lin menanyakan apakah mereka mengingat saat-saat dia diculik. Saat itu Lin mengenakan sepasang sepatu bot Wellington berwarna merah.
"Ayahmu ingat semuanya," kata si perempuan tua itu.
Sejalan dengan pembicaraan itu, semakin banyak detil terungkap dan kedua pihak yakin bahwa mereka memang satu keluarga.
Pada 26 Mei, dengan bantuan kepolisian di kedua daerah, Lin akhirnya bisa bertemu orangtuanya.
Pertemuan mereka amat mengharukan diwarnai tangis bahagia yang menghapus kesedihan selama 30 tahun.
"Kami amat bahagia bisa bertemu. Orangtua saya amat bahagia. Kami berterima kasih kepada polisi yang membantu pertemuan kembali setelah 30 tahun ini," kata Yang Faxiang, saudara laki-laki Lin.
Baca juga: Sahabat Ini Bertemu Kembali Setelah 80 Tahun Berpisah
Penculikan anak-anak merupakan masalah serius di China terutama di kawasan pedesaan.
Menurut laporan situs berita Caijing, pada 2016 sekitar 200.000 anak-anak dilaporkan hilang.
Di antara mereka hanya sekitar 200 orang atau 0,1 persen yang bisa menemukan kembali orangtua kandungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.