KIEV, KOMPAS.com - Perusahaan produsen pesawat milik pemerintah Ukraina, Antonov Airlines, mengatakan bersedia menyediakan lebih banyak pesawat kargo untuk NATO, setelah perusahaan Rusia memutuskan akan menghentikan kontraknya dengan aliansi transatlantik akhir tahun ini.
Antonov Airlines bersama dengan Volga-Dnepr dari Rusia telah menjadi penyedia pesawat kargo untuk NATO di bawah perjanjian Solusi Strategis Airlift Interim (SALIS).
Namun awal April lalu, Volga-Dnepr menyatakan tidak akan memperpanjang kontraknya sebagai penyedia pesawat kargo tipe Antonov 124s untuk pasukan NATO.
Baca juga: Produsen Pesawat Rusia Hentikan Kerja Sama dengan NATO
"Antonov Airlines siap memperluas kerja samanya dengan NATO dan menjamin penyediaan sebanyak mungkin pesawat yang dibutuhkan untuk proyek itu," kata juru bicara perusahaan Ukraina itu kepada AFP, Jumat (27/4/2018).
Sebelumnya dalam kesepakatan SALIS, kedua produsen menyediakan pesawat untuk NATO masing-masing maksimal enam pesawat transportasi.
Namun kemudian Volga-Dnepr, yang merupakan perusahaan terdepan dalam produksi pesawat kargo, memutuskan tak memperpanjang kontraknya dengan NATO karena ingin berhenti menyediakan pesawat untuk militer dan fokus di sektor pesawat komersial.
Ada dugaan yang menyebut penghentian kerja sama tersebut berkaitan dengan ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan NATO.
Belum ada tanggapan dari NATO terkait penawaran Ukraina.
Namun awal bulan ini blok itu mengatakan siap bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk mengeksplorasi opsi yang memungkinkan guna memenuhi kebutuhan armada udara mereka di masa depan.
Baca juga: Mantan Presiden Ukraina: Rusia Harus Ditekan Lewat Militer
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.